Permasalahkan Berlangganan Koran, Salah Satu Kepsek SMP Kirim Pesan Whatsapp ke Tabloid SAR

News589 views

Inspektorat :  Sangat Tidak Benar Kepsek Seperti Itu Peratasnamakan Inspektorat

 

Tabloid SAR – Salah satu Kepala Sekolah Menegah Pertama (Kepsek SMP) Satap di Kecamatan Bastem diduga mencatut Inspektorat. Pasalnya, Kepsek tersebut ditengarai memperatasnamakan Inspektorat Kabupaten Luwu, terkait keluhannya terhadap permasalahan berlangganan koran.

Ironisnya, terkait keluhannya tersebut, sepertinya hanya dikirim ke whatsapp Tabloid SAR. Untuk koran lain, tidak sama sekali. Hal tersebut dikemukakan oleh Manager Sirkulasi Tabloid SAR, Herman pada hari ini, Kamis (27/02-2025).

Kata dia, sepertinya terdapat salah satu Kepsek Satap di Bastem itu diskriminatif sekali terhadap media kami ini. Karena hanya media kami yang dikirimkan pesan whatsapp terkait keluhannya terhadap permasalahan berlangganan koran.

“Saya pun bertanya pada sejumlah kru-kru media lainnya, rupanya sama sekali tidak dikirimi adanya keluhan Inspektorat seperti itu. Apa ini bukan namanya diskriminatif terhadap media kami ini,” ucapnya.

Herman pun mengaku menanyakan perhal ini kepada sejumlah Kepsek lainnya. Jawab sejumlah Kepsek tersebut, tidak pernah ada keluhan dari pihak Inspektorat seperti itu. “Memang ada urusan apa pihak Inspektorat mengeluhkan hal seperti itu,” ujar mereka.

Untuk urusan berlanganan koran, kata para Kepsek tersebut, maka itu tergantung kebijakan pada setiap Kepsek sendiri. Yang dipermasalahkan Inspektorat itu, mengenai media online agar jangan dijadikan berlangganan, sebab tidak ada fisik cetaknya yang bisa dipertangungjawabkan.

“Jika ada Kepsek yang menyebut-nyebut Inspektorat, mempermasalahkan berlangganan koran. Maka itu sudah mencatut Inspektorat,” ujar salah satu Kepsek minta agar tidak dimediakan identitasnya.

Lanjut kata Kepsek yang satu ini, kalau Tabloid SAR yang paling kita prioritaskan berlangganan. Karena wartawannya sama sekali tidak pernah mengintimidasi dan juga tidak pernah memeras serta tidak pernah juga mencari-cari kesalahan Kepsek. Kalaupun kita ada permasalahan, kita pun juga dibantu.

“Kalau koran lain, kita sudah berlangganan tapi masih juga mencari-cari kesalahan kita, namun ujung-ujungnya minta uang yang justru tidak sedikit jumlahnya,” bebernya.

Sepertinya, sambungnya, hanya Kepsek yang arogan saja yang selalu disoroti Tabloid SAR ini. Kalaupun ada pengaduan masyarakat, soal permasalahan keuangan di sekolah, tidak pernah juga dijadikan sebagai alat tawar pemerasan.

Paling kita diigatkan, pak Kepsek ada pengaduan masyarakat seperti ini. Kita tidak langsung dimediakan, seperti media lainnya. Yang jadi masalah itu, kalau kita menanggapinya dengan cara arogan. Namun itupun, kita masih dikirimi surat pemintaan klarifikasi terlebih dahulu.

“Soalnya pemilik Tabloid SAR ini adalah seorang tokoh LSM Aktivis Pembela Arus Bawah yang dikenal sangat kritis,” ungkap Kepsek lainnya, mengaku juga pernah dikirimi surat permintaan klarifikasi dari Aktivis Pembela Arus Bawah. Tapi tidak lanjut jadi masalah, karena kita juga lagsung meresponnya dengan baik.

Sejumlah Kepsek pun sangat mengeluhkan bebarapa oknum wartawan media lainnya yang disebut-sebut kerap memeras, antara lain wartawan berinisial Rsk, Mrs, Ant dan kelompoknya. “Itu nama-nama wartawan media online yang selalu dikeluhkan sejumah Kepsek,” ungkap sumber-sumber media ini (off the record).

Adapun  mengenai pesan whatsapp dari salah satu Kepsek di Bastem yang memperatasnamakan Inspektorat, terkait keluhan terhadap permasalahan berlangganan koran. Hal tersebut dibantah oleh Irban Wilayah I Inspektorat Kabupaten Luwu, Suhar A Kunna saat dimintai tanggapannya melalui nomor handphonnya.

“Sangat tidak benar Kepsek di Bastem seperti itu yang peratasnamakan Inspektorat, terkait keluhan terhadap permasalahan berlangganan koran di sekolah,” ucapnya, saat dimintai tanggapannya melalui nomor handponenya.

Kata dia, soal berlangganan koran itu merupakan kebijakan masing-masing Kepsek, tidak ada sama sekali kewenangan Inspektorat untuk mengintervensi kebikakan berlangganan koran baik di sekolah maupun di desa. “Kepsek seperti itu, sepertinya mau benturkan kita di Inspektorat ini dengan pihak pers,” ujarnya.

Lanjutnya, kita dari Inspektorat memang selalu menyarankan agar kondisikan kemampuan anggaran dengan belanja koran. “Kalau mengenai berlangganan dengan koran yang mana itu kebijakan masing-masing Kepsek,” tuturnya, sembari menanyakan balik mengenai Kepsek yang peratasnamakan Inspetorat seperti itu.

Suhar lalu menjelaskan, kita di Inspektorat ini tidak pernah kirim-kirim pesan lewat whatsapp kepada Kepsek, soal permasalahan berlangganan koran. Kalaupun ada temuan, Inspektorat ada standar pemberitahuan dalam bentuk surat resmi, bukan dengan cara kirim-kirim pesan whatshapp.

Menurutnya, bahwa mengingat makin banyak media sekarang ini, maka kita pun juga menyarankan para Kepsek agar memilah-milah koran untuk berlangganan. Kalau semua media yang begitu banyak mau diladeni berlangganan, bisa-bisa habis itu anggaran sekolah hanya untuk belanja media.

Seperti media online sangat banyak itu, kata Suhar lagi, tidak perlu berlangganan. Apalagi sangat banyak media online yang tidak jelas. Bahkan ada wartawannya justru ditengarai melakukan pemerasan pada Kepsek dan Kades.

Ia pun menyampaikan, kita di Inspektorat ini kalau turun melakukan pemeriksaan juga selalu menyarankan para Kepsek agar berlangganan dengan media yang selama ini sudah punya nama. Contohnya,  seperti Tabloid SAR, Palopo Pos dan beberapa terbitan koran lainnya yang dianggap berbobot dan mengedukasi pemberitaannya.

Terus terang saja, tambahnya, salah satu media yang saya suka baca berita-beritanya itu adalah Tabloid SAR, sebab materi beritanya aktual. Walau beritanya kadang juga tajam dan kritis tapi mengedukasi.

“Jadi sekali lagi saya sampaikan, sangat tidak benar kalau Inspektorat sampai mempermasalahkan berlangganan koran, seperti dimaksud dalam pesan whatsap salah satu kepsek tersebut. Maka itu bisa disebut telah mencatut Inspektorat,” tandas Suhar dari balik handphone-nya, seraya mengakhiri komentarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *