Koalisi LSM Tana Luwu Apresiasi Sikap Aktivis Pembela Arus Bawah Akan Surati Kapolri dan Panglima TNI
Tabloid SAR – Kasus penyerobotan lahan dan pengrusakan cengkih warga yang diduga kuat dilakukan pihak PT Masmindo Dwi Area, sepertinya semakin menuai sorotan tajam dari ruang publik.
Pasalnya, kasus ini sangat disinyalir melibatkan oknum aparat keamanan berseragam lengkap mengawal terjadinya peristiwa dugaan tindakan kesewenang-wenangan perusahaan tambang emas terbesar di Sulawesi Selatan (Sulsel) ini pada 16 September 2024 tersebut.
Hal itu, maka menyebabkan salah satu warga Dusun Nase, Desa Ranteballa, Kacamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel itu mengalami kerugian yang tidak sedikit, akibat sejumlah pohon cengkihnya sewenang-wenang ditebang dengan menggunakan mesin alat potong sengso.
Sebagaimana diberitakan media online ini sebelumnya, bahwa Bang Foxchy, begitu Aktivis Pembela Arus Bawah ini akrab disapa, menyatakan akan segera surati Kapolri dan Panglima TNI agar oknum-oknum Brimob dan TNI yang tampak dalam rekaman vidio (pengrusakan pohon cengkih warga) tersebut, supaya ditindak menurut ketentuan kode etik profesi sebagaimana mestinya.
Salah satu nara sumber media ini, Jumat (20/09-2024) menyampaikan sangat tidak meragukan langkah yang akan diambil Bang Foxchy tersebut. Soalnya beberapa tahun yang lalu, Bang Foxchy pernah melaporkan oknum Komandan PM (Polisi Militer) beserta sejumlah anggotanya kepada Panglima TNI, sehingga ditahan oleh pihak Denpom XIV/2 Parepare.
Beberapa tahun lalu, kata nara sumber tersebut, sepupu saya bernama Jabbar, sekarang ini menjadi anak menantunya Ibu Kepala Desa Ranteballa, pernah dianiaya oleh sejumlah oknum aparat PM di Kantor Subdenpom XIV/1-3 Palopo.
Menurutnya, padahal kita sudah meminta bantuan pengadvokasian pada sejumlah aktivis LSM dan Pengacara di Kota Palopo, tapi mereka sangat takut menangani kasus penganiayaan sepupu saya saat itu. Alasan mereka, sebab pelakunya adalah oknum-oknum aparat PM.
Hal itulah, lanjut ia menyampaikan, kemudian kita meminta bantuan advokasi pendampingan LSM pada Bang Foxchy tapi saat itu lagi sedang di Jakarta. Kita meminta agar segera datang ke Palopo. “Setelah kasus penganiayaan sepupu saya tersebut ditangani Bang Foxchy, akhirnya oknum komandan PM beserta sejumlah anggotanya itu ditahan oleh pihak Denpom XIV/2 Parepare dan Komandan Subdenpom XIV/1-3 Palopo itupun dicopot dari jabatannya,” bebernya.
“Saya sudah membuktikan sendiri keberanian dan kemampuan Bang Foxchy dalam menangani kasus, sekalipun terkait dengan pihak oknum aparat keamanan,” ungkap nara sumber yang satu ini minta agar tidak dimediakan identitasnya. “Kalau tidak percaya, tanyakan saja langsung kepada Jabbar, pernah tidak kasus penganiayannya ditangani oleh Bang Foxchy,” ucapnya.
Bersyukurlah, katanya lebih lanjut, kalau Bang Foxchy memang benar-benar menangani kasus penyerobotan lahan dan pengrusakan cengkih warga Desa Ranteballa yang disinyalir kuat dikawal sejumlah oknum aparat keamanan tersebut, saya yakin Bang Foxchy akan mampu menuntaskannya. “Kalau bisa Pak Cones agar segera menghubungi Bang Foxchy tersebut,” harapnya.
Berbagai kalanganpun sangat mengapresiasi atas adanya langkah Aktivis Pembela Arus Bawah ini, sebab akan menyurati Kapolri dan Panglima TNI atas adanya indikasi keterlibatan oknum aparat keamanan berseragam lengkap, terkait dengan kasus dugaan penyerobotan lahan dan pengrusakan cengkih warga Desa Ranteballa tersebut.
Adapun apresiasi tersebut antara lain datang dari kalangan kelompok Civil Society (masyarakat sipil) yang tergabung dalam Koalisi LSM Tana Luwu, salah satunya Andi Baso Juli, selaku Ketua LSM Pemantau Kinerja Pemerintahan dan Masyarakat (LPKP-M) Kabupaten Luwu.
Ia pun sangat mengapresiasi atas turun gunungnya Bang Foxchy untuk menyikapi lebih lanjut kasus dugaan penyerobotan lahan dan pengrusakan cengkih warga Desa Ranteballa itu. “Kita sangat berharap agar Bang Foxchy benar-benar membantu warga yang teraniaya akibat tindakan kesewenang-wenangan pihak korporasi tersebut,” tuturnya. (Made/Redaksi)