Sikapi Kehadiran Macmahon Holding, Sejumlah Perwakilan Masyarakat Adat Renteballa Akan Sambangi Kantor DPR-RI

News340 views

Tabloid SAR –  Sebuah perusahaan tambang yang disebut Macmahon Holding, kehadirannya untuk menggarap tambang emas Proyek Awak Mas di Luwu, sepertinya justru semakin menuai sorotan tajam dari kalangan masyarakat adat Ranteballa.

Pasalnya, perusahaan tambang dari Australia ini disebut-sebut telah menjalin kontrak kerjasama, terkait dengan kegiatan usaha pertambangan emas pada wilayah operasi produksi PT Masmindo Dwi Area yang berlokasi di Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Padahal Proyek Awak Mas salah satu anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) ini, sedang bermasalah kegiatan pembebasan lahannya. Akibat pihak PT Masmindo diduga kuat salah bayar harga kompensasi lahan. Sebab bidang-bidang tanah yang dibayarkan itu sangat disinyalir berdokumen surat-surat palsu.

Berita terkait sebaiknya juga baca link berita dimaksud di bawah ini : 

Hal itulah, sehingga sejumlah perwakilan masyarakat adat Ranteballa akan menyambangi Kantor DPR-RI yang diagendakan pada hari Kamis, 23 Januari 2025. Dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasinya, terkait atas kehadiran Macmahon untuk menggarap tambang emas di Ranteballa. Tentunya pula untuk menyampaikan aspirasinya, terkait dengan masifnya kasus dugaan mafia tanah pada pelaksanaan pembebasan lahan PT Masmindo tersebut.

Hal ini dikemukakan oleh Ketua Forum Latimojong Menggugat, A Yosoa Pasande kepada media ini, Selasa (21/01-2024). “Ya, mungkin seusai kegiatan upacara peringatan HJL (Hari Jadi Luwu) dan HPRL (Hari Perjuangan Rakyat Luwu) di Taman Makam Pahlawan Kalibata, kita berencana menyambangi Kantor DPR-RI untuk menyampaikan aspirasi,” tuturnya.

Menurutnya, bahwa peringatan HJL ke-756 dan HPL ke-78 pada tahun 2025 ini, akan kita jadikan sebagai momentum perjuangan terhadap perlawanan atas masifnya kasus dugaan mafia tanah pada pelaksanaan pembebasan lahan PT Masmindo yang sudah sangat merugikan kita selaku pihak masyarakat adat pemegang hak waris atas lokasi tanah tersebut.

Salah satu generasi tokoh masyarakat adat Ranteballa yang lebih akrab disapa Arrang ini, mengaku akan bersama sejumlah perwakilan rumpun masyarakat adat Ranteballa untuk menemui Anggota DPR-RI dari Dapil III Sulsel, Irjen Pol (Purn) Fredetik Kalalembang (JFK) pada Kamis lusa di Kantor Parlemen, Senayan.

Pak Jenderal (JFK), kata dia, sudah menyiapkan agenda waktunya di Kantor DPR-RI. “Jadi pertemuan itu nantinya akan kita jadikan sebagai momen untuk menyampaikan aspirasi agar para pelaku mafia tanah pada perusahaan tambang emas ini dapat diusut tuntas secara hukum,” tukasnya.

Selain itu, lanjut Arrang, sekaligus untuk menyikapi pemberitaan media mengenai adanya kontrak kerjasama Macmahon Holding sebagai kontraktor kegiatan pertambangan emas pada wilayah operasi produksi PT Masmindo.

“Bagaimana kontrak kerjasama dengan pihak Macmahon Holding ini dapat disetop, sebelum pihak PT Masmindo merealisasikan tuntutan aspirasi kita, mengenai pelaksanaan ulang pembebasan lahan menurut ketentuan peraturan perundang-undang,” tandasnya.

Harapan kita, lanjut ia menyampaikan, dengan adanya rencana pertemuan kita dengan Pak JFK tersebut. Sehingga kasus PT Masmindo ini dapat pula segera ditindaklanjuti melalui agenda RDP (Rapat Dengar Pendapat) di DPR-RI.

“Adapun mengenai jam berapa jadwal pertemuannya di DPR-RI, besok kita baru tunggu kepastian konfirmasi by phone dari ajudan Pak JKF,” ungkapnya.

Lanjut Arrang mengutarakan, jadi paling banyak hanya lima orang yang direkomendasikan pada pertemuan di DPR-RI tersebut. Pastinya saya adalah mewakil rumpun keluarga Kaparengngesan Lemo. Moses Sumbu mewakili rumpun keluarga Puang Pasande. Satu orang lagi perwakilan dari rumpun keluarga Puang Palimpin. Termasuk satu orang juga dari perwakilan rumpun keluarga Kasenda.

Jadi sudah cukup, sambungnya, sebab ada pula Bang Ories (Rahmat K Foxchy) selaku Aktivis Pembela Arus Bawah. Namun mudah-mudahan Pak Jenderal masih bisa mengakomodir tambahan satu atau dua orang lagi. “Tapi kepastiannya, kita tinggal tunggu konfirmasi balik by phone dari ajudan Pak JFK besok,” bebernya.

Disebutkan Wakil Ketua Masyarakat Adat Ranteballa ini, kahadiran Bang Ories tentunya sangat diharapkan. Soalnya, Bang Ories yang lebih paham materi pengaduan dugaan sejumlah kasus PT Masmindo dari sisi pelanggaran regulasi.

“Kita tentunya sangat berharap kehadiran kita di DPR-RI, sehingga dapat memberikan solusi terhadap persoalan hak-hak agraris warisan kita di Ranteballa tersebut,” tutup A Yosoa Pasande mengakhiri komentarnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *