Bang Foxchy : Sepertinya Pj Bupati Luwu sudah rangkap jabatan jadi petugas juru bicara pihak PT Masmindo
Tabloid SAR – Pasca dahsyatnya peristiwa bencana alam di Kabupaten Luwu, rupanya membuat Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Andi Rian R Djajadi turun tangan langsung memimpin penyaluran bantuan logistik, untuk masyarakat terdampak kasus banjir bandang dan tanah longsor.
Penyaluran bantuan logistik tersebut menggunakan moda transportasi udara helikopter, khususnya untuk wilayah yang sama sekali sudah tidak bisa lagi diakses dengan moda trasporsai darat angkutan kendaraan.
Seperti pada wilayah Kecamatan Latimojong yang sudah terisolasi total dari moda trasporsai darat angkutan kendaraan. Terlebih lagi diperkirakan terdapat 3.000 penduduk di wilayah kecamatan ini akan terancam kelaparan.
Pasalnya, sebab akses jalan ke wilayah kecamatan pada kawasan pegunungan ini telah terputus total, akibat dampak dari bencana banjir dan tanah longsor. Karena akses jalannya, selain dilanda tanah longsor yang begitu parah pada sejumlah titik, maka jembatannya juga telah amruk diterjang banjir bandang, pada dini hari Jumat lalu, 03 Mei 2024.
Hal itulah, maka satu-satunya cara untuk dapat mendistribusikan bantuan logistik kepada masyarakat di Kecamatan Latimojong adalah menggunakan moda transportasi udara helikopter. Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian R Djajadi langsung menggunakan helikopter untuk memimpin penyaluran bantuan tersebut pada Minggu (05/05-2024).
Dikutip dari sylselprov.go.id, Kabidhumas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, mengemukakan Pak Kapolda lagsung yang memimpin penyaluran bantuan logistik ke Latimojong. “Jadi bahwa selain menyalurkan bantuan, Beliau juga berhasil mengevakuasi warga yang membutuhkan penanganan darurat.
Lanjut ia menjelaskan, Pak Kapolda bergerak cepat untuk menjemput warga yang akan melahirkan. Warga itu bernama Indri (30), seorang ibu rumah tangga yang telah hamil 9 bulan beralamat di Dusun Rante Desa Rante Balla Kecamatan Latimojong.
Menurut Kabidhumas Polda Sulsel ini, karena situasi cuaca pada hari itu memungkinkan helikopter untuk mendarat, sehingga tim evakuasi bisa langsung membawa ibu beserta anaknya ke tempat yang aman.
“Alhamdulillah, ibu tersebut telah tiba di Belopa dan sedang ditangani oleh tim dokter dari RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu. Selanjutnya, persiapan untuk operasi melahirkan sedang dilakukan,” tambah Kombes Pol Didik Supranoto.
Sebelumnya, proses evakuasi menggunakan helikopter memakan waktu sekitar 25 menit untuk mencapai lokasi penjemputan, sementara ibu tersebut harus menempuh perjalanan selama sekitar satu jam dari tempat tinggalnya menuju titik penjemputan helikopter.
Kapolda Sulsel dan timnya terus berupaya secara aktif untuk memberikan bantuan dan bantuan medis kepada korban yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, menunjukkan komitmen penuh dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dalam situasi darurat.
Sementara itu, para aktivis LSM sangat mengecam keras pernyataan pers yang bersifat kontroversial Pj Bupati Luwu, Muh Saleh tersebut. Pasalnya, Pj Bupati Luwu ini saat diwawancarai awak media secara live, justru menyampaikan pernyataan pers yang sangat bersifat kontroversial, terkait atas dahsyatnya peristiwa bencana banjir bandang dan tanah longsor di Luwu tersebut .
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sulsel ini, dalam statement persnya yang viral dalam bentuk Tik Tok, mengemukakan bahwa bencana ini bukan disebabkan oleh aktivitas tambang PT Masmindo Dwi Area dan aneka tambang ilegal tapi masyarakat yang melakukan perambahan hutan.
Salah satunya Aktivis Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy, menyampaikan sangat menyudutkan masyarakat penyataan pers Pj bupati tersebut. Kalau akibat perambahan hutan, kenapa dari dulu masyarakat tersebut tidak pernah ditindak secara hukum. Berarti masyarakat itu tidak melanggar hukum, karena dari dulu aman-aman saja berkebun dan sama sekali tidak terusik dengan tindakan hukum.
“Pernyataan pers seperti itu, tentunya sangat melukai masyarakat Luwu yang saat ini sedang dirundung tragedi banjir bandang dan tanah longsor,” tuturnya melalui hubungan telepon dari Jakarta.
Lanjutnya, itu sudah namanya perundungan verbal yang sangat melukai perasaan masyarakat yang lagi berduka. Pejabat publik itu dalam memberikan statement kepada media, mestinya arif dalam merespons setiap kritikan dari ruang publik, terlebih lagi terjadi fenomena tragedi kemanusiaan yang sangat begitu feliks seperti yang melanda di Luwu saat ini.
“Kalau alergi terhadap kritikan, mundur saja jadi pejabat publik,” tutur pegiat LSM yang lebih kerap disapa Bang Foxchy ini.
Menurutnya, sepertinya Pj Bupati Luwu ini sudah rangkap jabatan jadi petugas juru bicara pihak PT Masmindo, jika menyimak pernyataan persnya yang viral dalam bentuk Tik Tok pada berbagai platform sosial media tersebut. “Pak Pj bupati itu apa pemimpin rakyat Luwu atau sudah juga menjadi petugas juru bicara perusahaan pertambangan emas itu,” ucap Bang Foxchy dengan nada kesal.
Dia pun lanjut menyampaikan, kalau Pj bupati sudah lebih memilih untuk melindungi pihak korporasi, lalu kemana masyarakat itu harus berlindung untuk mendapatkan rasa keadilan. “Kalau begitu, sebaiknya Gubernur Sulsel usulkan saja pergantian Pj Bupati Luwu ini kepada Mendagri, daripada bersifat provokatif timbulkan masalah baru,” tandasnya .
“Jadi pernyataan pers Pj bupati seperti itu justu semakin mengindikasikan keberpihakannya kepada kepentingan korporasi, ketimbang berkepihakan kepada tuntutan rasa keadilan masyarakat,” tukasnya.
Namun pastinya, sambungnya, bahwa PT Masmindo sudah melakukan kegiatan penambangan sesuai progres perzinanan yang dikantonginya. “Pelaksanaan eksplorasi saja, itu sudah menjadi bahagian dari tahapan kegiatan penambangan. Kenapa ada pejabat publik sedungu itu dalam memahami terminologi kegiatan penambangan menurut sudut pandang regulasi,” terangnya.
Terkait dengan peristiwa bencana alam ini, kata Bang Foxchy lebih lanjut, kita juga tidak sepenuhnya menyalahkan PT Masmindo. Siapapun pihak yang beraktifitas dalam bentuk usaha apapun di kawasan hulu baik legal maupun ilegal, masing-masing punya andil terhadap kerusakan alam. “Jadi tinggal dianalisis pihak mana yang paling berkontribusi terhadap timbulnya bencana alam tersebut,” tukasnya.
Tapi jangan lupa, tuturnya, di alam semesta ini ada namanya dalil metafisika yang juga sangat berkolerasi kuat dengan kekuataan gaib. Kekuatan gaib tersebut, muncul membawa bencana yang sangat dahsyat, ketika pemimpin itu sudah tidak adil yang menyebabkan hak-hak masyarakat terzalimi.
Hanya saja hal semacam itu justru sudah dianggap mitos sekarang ini. Namun dalam dimensi peradaban masa lampau, tidak sedikit negeri yang zalim kepemimpinannya, bahkan mengalami kehancuran akibat faktor dahsyatnya bencana alam sebagaimana yang diabadikan dalam Kitab Suci, catatan sejarah dan legenda rakyat secara turun-temurun.
Peristiwa bencana alam seperti itu, lebih lanjut Bang Foxchy menyampaikan, hanya bisa dipahami menurut sudut pandang dalil metafisika, sebab dimensinya pada kekuatan gaib. Pengetahuan seperti ini, hanya bisa dipahami oleh ahli filsafat dan paranormal atau ahli nujum atau tetua masyarakat hukum adat. Karena ada korelasi antara metafisika dengan nilai-nilai kearifan lokal (budaya adat tradisional), terkait dengan pemahaman terhadap fenomena sabda alam.
Menurutnya, jadi metafisika itu merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal gaib dalam menartikulasikan tentang fenomena sabda alam gaib (nilai-nilai Ketuhanan), sehingga sangat tidak bisa disaksikan atau dilihat secara kasat mata dan juga tidak bisa diukur secara empiris.
Lanjut dia menuturkan, dahsyatnya bencana alam yang melanda di Luwu itu, boleh jadi karena faktor terstrukturnya, tersistimatisnya dan masifnya kasus dugaan praktik-praktik mafia tanah pada pelaksanaan pembebasan lahan PT Masmindo.
“Merampas hak-hak ulayat masyarakat adat itukan tanah bertuah, maka itu sebagai bentuk penzaliman gaya kekuasaan terhadap nilai-nilai warisan tradisional yang sangat dilindungi arwah leluhur,” ucap pegiat civil society (masyarakat sipil) yang juga akrab disapa Bang Ories ini.
Bang Ories lanjut menyampaikan, karena Pemkab Luwu sepertinya sangat tidak peduli kepada rasa keadilan masyarakat adatnya yang terzalimi warisan hak-hak agrarisnya tersebut. Bahkan justru lebih terkesan melindungi gaya kekuasaan oligarki pertambangan tersebut. Akibatnya timbulkan amarah sabda alam melalui kekuatan gaibnya untuk menjatuhkan kutukan dalam bentuk bencana alam yang begitu dahsyat melanda Luwu tersebut.
Dikemukakannya lebih lanjut, apa kalian pikir perusahaan pertambangan emas PT Masmindo itu sama sekali tidak membuat kesalahan seperti dimaksud oleh pernyataan pers Pj Bupati Luwu itu. Tunggu dulu, kita juga sudah ada kartu truf dalam bentuk surat dari Bareskrim Polri bahwa pembebasan lahan pada perusahaan pertambangan emas ini terindikasi kuat timbulkan kasus tindak pidana.
Ia pun menambahkan, surat dari Bareskirim Polri itu saat ini sudah pula menjadi referensi progres penanganan tiga kementerian berwenang. “Kalau masih saja tunjukkan kepongahannya, bisa saja perusahaan pertambangan emas itu dibekukan perizinannya atau dicabut, sekaligus diproses lanjut dugaan tindak pidananya,” pungkas Aktivis Pembela Arus Bawah tersebut. (Redaksi/Made)