Akibat Dimutasi ke SMAN 14 Luwu, Sehingga Para Tokoh Bastem Mengaku Sangat Kehilangan Sosok Pendidik yang Berdedikasi
Tabloid SAR – Pendidik adalah orang yang mendidik, untuk memberikan ilmu dan pengetahuan baru bagi orang lain secara konsisten serta berkesinambungan. Sehingga, tidak bisa dipungkiri, bahwa sebuah proses pendidikan tidak akan dapat berjalan tanpa ada guru yang mendikasikan diri sebagai pendidik.
Hal itulah yang diperankan oleh guru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang telah diamanatkan di dalam konstiusi negara. Jadi begitu mulianya profesi sebagai guru, sebab tanpa guru maka runtuhlah peradaban suatu bangsa.
Karena eksistensi guru sangat memiliki tugas ganda. Sebab selain mendedikasikan diri sebagai pendidik, maka guru juga sangat memiliki peran sentral dalam menanamkan jiwa dan semangat nasionalisme bagi anak-anak didiknya. Sekaligus untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa dan negara terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Olehnya itu, sehingga guru dimanapun ia ditempatkan di wilayah Indonesia ini. Jadi harus pula siap menjalankan tugas sebagai pendidik, untuk mengemban amanah konstitusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dimanapun ia ditempatkan.
Begitupun halnya Muhajir SPd MPd. Kendati merupakan seorang Putra Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Karena profesinya sebagai guru maka ia pun sempat mendedikasikan diri sebagai pendidik di Kecamatan Basse Sangtempe atau Bastem. Merupakan sebuah wilayah yang berada pada kawasan pegunungan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tersebut.
Kepada media ini, Jumat (27/06/2023), Muhajir yang dikenal sangat welcome itu, mengemukakan, saya ini adalah berasal dari Polman Sulawesi Barat. Karena berprofesi sebagai guru, sehingga saya sempat ditempatkan sebagai kepala sekolah di SMAN 19 Bastem tersebut.
Mujahir lanjut mengemukakan, sebelumnya saya bertugas di SMAN 2 Luwu di Belopa sebagai Wakasek Bidang Kurikulum pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2017, saya dilantik menjadi Kepala SMAN 19 Luwu di Bastem. “Namun tepat pada Senin, 19 Juni 2023 lalu dimutasi sebagai kepala sekolah di SMAN 14 Luwu di Desa Bonelemo, Kecamatan Bajo Barat,” imbuhnya.
Yah, tugas negara, lanjutnya, maka saya ditugaskan lagi sebagai Kepala SMAN 14 Luwu di Bajo Barat tersebut,. “Jadi saya sebenarnya sangat menikmati dan merasa nyaman tugas di Bastem yang masih sangat terisolir itu,” ucapnya.
Para tokoh Bastem mengaku sangat kehilangan atas dimutasinya Kepala SMAN 19 Luwu di Bastem ini. Salah satunya Abdul Syukur, menyampaikan bahwa Pak Muhajir itu merupakan sosok pendidik yang bersifat inspiratif.
“Sejak Beliau menjadi kepala sekolah di SMAN di Bastem ini, sangat mengalami banyak perubahan dan kemajuan yang terlihat di sekolah ini,” ucap salah satu tokoh Bastem yang berdomisili di Desa Andukan tersebut.
Lanjutnya, namun karena Beliau rupanya dimutasi menjadi kepala sekolah di SMAN 14 Luwu di Bonelemo, maka Bastem menjadi kehilangan sosok pendidik yang sangat penuh dengan dedikasi, untuk terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan pada tingkat SLTA di Bastem ini.
Selama menjadi kepala sekolah di SMAN 19 Luwu di Bastem ini, ucap sejumlah warga yang juga berdomisili di Beuma, bahwa Pak Muhajir itu sangat dekat dengan masyarakat. “Beliau banyak memberikan motivasi mengenai pentingnya pendidikan untuk mewujudkan putra-putri Bastem yang berhandalan di masa depan.”
Hal yang sangat tidak lazin pada diri kepala sekolah yang satu ini, Beliau justru senantiasa turun tangan membersihakan halaman sekolah.
“Kami baru melihat ada kepala sekolah setingkat SMA yang yang terjun langsung membersihkan halaman sekolah tersebut,” ungkap sejumlah warga Beuma yang juga merupakan tetangga SMAN 19 Luwu di Bastem ini.
Hal senada juga dikemukakan oleh sejumlah orang tua siswa pada sekolah ini. Mereka mengaku sangat bersyukur dengan hadirnya Pak Muhajir selama menjadi kepala SMAN 19 Luwu di Bastem ini, sebab sangat memiliki tanggungjawab yang besar untuk mendidik anak-anak kami selama ini.
Apalagi Pak Muhajir itu, kata mereka, kami anggap sudah menjadi bagian dari keluarga besar kami di Bastem ini. “Namun karena tugas, sehingga Beliau dipindahkan menjadi Kepala SMAN 14 Luwu di Bonelemo,” tutur sejumlah orang tua siswa SMAN 19 Luwu dengan nada lirih.
Sedangkan awak media Tabloid SAR, tak lupa pula menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kemitraan yang dijalin oleh Muhajir selama menjadi kepala SMAN 19 Luwu di Bastem tersebut. Semoga Beliau semakin sukses mengemban tugas baru sebagai kepala sekolah di SMAN 14 Luwu tersebut. (Herman)