Mak-Mak Masyarakat Ranteballa Tutup Akses Jalan ke Base Camp PT Masmindo

News848 views

Bang Jur : Berarti itu sudah merupakan sinyal kuat untuk lebih memperkokoh tuntutan terhadap perusahaan emas ini agar segera angkat kaki dari Bumi Sawerigading

 

LUWU – sesuai rekaman video yang beredar dan juga diterima Redaksi Media ini, Salasa (30/8/2022) tampak Ma-Mak Masyarakat Ranteballa dalam video itu sedang menutup akses jalan ke Base Camp PT Masmindo Dwi Area atau Masmindo.

Jika memperhatikan rekaman video tersebut, sepertinya penutupan akses jalan perusahaan tambang emas tersebut dilakukan pada malam hari. Sebab tampak nyala api unggun di tengah-tengah kerumuman Mak-Mak yang sedang mencegah kendaraan masuk ke Base Camp PT Masmindo tersebut.

Dalam Video tersebut terdegar pertengkaran mulut antara Mak-Mak dengan salah seorang lelaki yang ingin melintas masuk ke dalam Base Camp perusahaan ini. Namun Mak-Mak itu tetap saja bersekukuh untuk tidak membuka akses jalan yang sedang ditutupnya tersebut.

Rupanya aksi Mak-Mak Masyarakat Adat Rantebala sampai menutup akses jalam masuk ke dalam base camp PT Masmindo, sebab dipicu oleh berbagai persoalan yang ditimbulkan sendiri oleh perusahaan tambang emas terbesar di Sulawesi Selatan tersebut.

Hal tersebut terungkap atas adanya salah satu sumber informasi dari Masyarakat Ranteballa yang mengirim rekaman video tersebut melalu WA Redaksi media ini.

“Video ini kejadiannya semalam,” kata sumber tersebut saat menghubungi Redaksi Media ini melalui komunikasi handphone, setelah terlebih dahulu mengirim video tersebut melaui WA.

Akibat PT Masmindo menimbulkan banyak masalah, ucapnya, seperti melakukan pembebasan lahan yang sangat merugikan masyarakat adat, tidak terbuka dalam menerima tenaga kerja dan mendiskriminasi banyak masyarakat lokal dalam sistem kebijakan perusahaan tersebut. “Akibatnya Mak-Mak menutup akses jalan masuk ke Base Camp PT Masmindo,” tutur sumber tersebut tidak ingin disebut identitasnya.

Sumber tersebut tak lupa menyampaikan harapannya agar kasus pembebasan lahan PT Masmindo, supaya mendapat penanganan serius di Mabes Polri untuk diusut tuntas.  Sekaligus meminta pemerintah agar menutup tambang emas ini, sebab hanya menimbulkan masalah bagi masyarakat Ranteballa.

Terdapat juga beberapa sumber lainnya yang mengirimkan video ini ke WA Redaksi Media ini. Bahwa dalam video tersebut sangat menggambarkan rasa kekecewan Mak-Mak Masyarakat Ranteballa atas janji-janji palsu PT Masmindo, sehingga tampil terdepan untuk menutup akses jalan ke Base Camp perusahaan tambang emas tersebut.

Selain itu, terdapat pula sumber lain menyampaikan sebuah surat pertanggal 28 Agustus 2022 yang ditandatangani sejumlah perwakilan masyarakat Ranteballa yang dikirimkan kepada Pimpinan PT Masmindo Dwi Area, lebih jelasnya baca materi surat dimaksud di bawah ini.

 

Menanggapi video aksi Mak-Mak Masyarakat Ranteballa dan materi surat yang ditandatangani sejumlah perwakilan masyarakat Ranteballa tersebu di atas. Sehingga Ketua LSM Baladika Adhyaksa Nusantara Kabupaten Luwu saat dimintai pendapatannya mengenai hal ini. Ia pun menyampaikan apresiasinya, sebab sudah mulai muncul aksi penolakan dari Mak-Mak Masyarakat Rante Balla terhadap kehadiran perusahaan tambang emas PT Masmindo tersebut.

“Kalau Mak-Mak sudah melakukan aksi penutupan terhadap akses jalan masuk ke Base Camp PT Masmindo, berarti itu sudah merupakan sinyal kuat untuk lebih memperkokoh tuntutan terhadap perusahaan emas ini agar segera angkat kaki dari Bumi Sawerigading,” tutur aktivis LSM yang akrab disapa Bang Jur ini.

Ia pun lalu menambahkan, tidak ada kompromi terhadap PT Masmindo selama kehadirannya merugikan masyarakat dalam hal pembebasan lahan dan mendiskriminasi masyarakat lokal untuk mendapatkan akses kebijakan lapangan kerja dan mengenyampingkan pengusaha lokal sebagai rekenannya.

“Jadi lebih baik tutup saja perusahaan tambang emas ini dari pada meresahkan dan nantinya justu berpotensi untuk menciptakan peta konflik yang dapat menyeret timbulknya tragedi kemanusiaan. Sebab saya menilai PT Masmindo sangat arogan dalam menyikapi tuntutan aspirasi masyarakat,” pungkasnya. (Redaksi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *