Ketua FLM Serukan Aksi Demonstrasi Besar-Besaran Penutupan Tambang Emas PT Masmindo

News385 views

Tabloid SAR – Ketua Forum Latimojong Menggugat (FLM), A Yosoa Pasande seusai rapat bersama dengan Perwakilan Masyarakat Adat Ranteballa lainnya yang diprakarsai Anggota DPR-RI, Drs Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang (JFK) pada hari ini, Kamis (06/02-2025) di Victoria Restaurant, Senayan Plaza, Jakarta Selatan.

Kepada media ini, Arfan begitu ia akrab disapa, tak lupa menyampaikan apresiasinya dengan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada salah satu anggota legislatif pusat dari Dapil III Sulawesi Selatan ini.

“Saya selaku perwakilan dari masyarakat adat Ranteballa, khususnya rumpun keluarga besar Kaparengngesan Lemo, menyampaikan apresiasi dengan ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak JFK, karena telah memprakarsai rapat pembahasan kasus pembebasan lahan PT Masmindo Dwi Area yang baru saja berakhir tadi,” tuturnya.

Ia pun menjelaskan, bahwa rapat dengan Pak JFK tadi itu, merupakan realisasi dari rencana kita untuk menyambangi Kantor DPR-RI yang gagal sebelumnya. “Jadi dalam rapat tadi itu, semuanya kita sudah jelaskan pada Pak JFK mengenai duduk persoalan yang timpul pada pembebasan lahan PT Masmindo ini,” imbuhnya.

Dijelaskannya lebih lanjut, mestinya hasil pengukuran bidang-bidang tanah pihak Martin Jati Lowyers sebelumnya itu yang dijadikan sebagai dasar pembayaran harga kompensasi lahan oleh pihak PT Masmindo, karena sudah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Tapi yang dibayarkan justru data dan surat-suran dokumen tanah yang diduga kuat dimanipulasi penerbitannya.

Berita terkait sebaiknya juga baca link berita dimaksud di bawah ini :

Perwakilan rumpun keluarga besar Kaparengngesan Lemo ini, menjelaskan lagi, sudah sangat jelas komitmen Pak JFK dalam rapat tadi, akan terus mendorong agenda pemberantasan kasus dugaan mafia tanah pada pelaksanaan pembebasan lahan PT Masmindo yang sangat merugikan masyarakat adat Ranteballa-Boneposi tersebut.

Namun Pak JFK, lanjutnya, akan terlebih dahulu mendorong pemidanaan kasus Kepala Desa (Kades) Ranteballa, supaya dapat segera ditahan. Setelah itu baru kemudian Beliau (JFK –red) akan mengagendakan lebih lanjut pertemuannya dengan pihak Masmindo, dalam rangka menangani solusi sengketa lahan dengan pihak kita selaku masyarakat adat Ranteballa-Boneposi ini.

Kata Arfan, kita pun tentunya sangat berharap, atas adanya kepedulian yang akan diberikan Pak JFK tersebut. Sehingga kita dapat kembali memperoleh secercah rasa keadilan atas lokasi tanah warisan adat kita yang telah diduga kuat sewenang-wenang dirampas para mafia tanah yang sangat disinyalir membuat surat-surat dokumen tanah palsu, untuk dipergunakan memperoleh harga pembayaran lahan dari PT Masmindo.

Harapannya kepada segenap rumpun keluarga masyarakat Adat Ranteballa-Boneposi agar bersatu. Sebab hanya dengan semangat kebersamaan persatuan, akan dapat memberikan optimisme rasa keadilan terhadap perjuangan kita nantinya.

Menurutnya, walau Pak JFK telah menyatakan komitmennya untuk membantu kita, tapi kalau kita sendiri tidak bersatu, “Ya, tentu sulit juga rasanya kita akan bisa optimis memperoleh rasa keadilan tersebut,” ujar Wakil Ketua Masyarakat Ranteballa Bersatu ini yang juga kerap disapa Arrang tersebut.

Arrang pun mengaku sangat bersyukur atas turun tangannya Pak JFK untuk membantu memberikan penanganan solusi terhadap permasalahan kita, terkait sengketa lahan dengan pihak PT Masmindo.

“Jadi Bang Ories (Aktivis Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy tidak lagi sendirian di tingkat pusat memperjuangkan warisan hak-hak agraris masyarakat adat Ranteballa-Boneposi seperti selama ini,” ucapnya.

Kita pun juga sangat patut bersyukur, lanjut ia menyampaikan, karena sejak dari awal Bang Ories, menurut kapasitasnya sebagai aktivis LSM, telah berjuang pada tingkat pusat melawan atas masifnya kasus dugaan mafia tanah pada pelaksanaan pembebasan lahan PT Masmindo tersebut.

“Hal itu, sehingga segenap keluarga harus pula memahami dan juga mengerti perjuangan Bang Ories pada tingkat pusat selama ini,” beber salah satu rumpun keluarga Ranteballa dari keturunan Puang Pasande ini.

Jadi Pak JFK, sambungnya, menurut kapasitas Beliau sebagai legislator pusat akan mendorong agenda pemberantasan mafia tanah yang berlokasi di Ranteballa dan Boneposi. Sedangkan Bang Ories akan terus pula berperan menurut kapasitasnya sebagai aktivis LSM.

Ya, saling bersinergi begitu. Lanjut Arrang menjelaskan, tentunya harus pula didukung dengan semangat kebersamaan persatuan dari kita segenap keluarga Ranteballa-Boneposi, supaya perjuangan kita ini dapat memberikan optimisme rasa keadilan.

Hal itulah, sehingga dirinya dalam waktu dekat akan segera kembali ke kampung halamannya di Luwu, dengan tujuan mengkonsolidasikan semangat persatuan keluarganya. Untuk mempersiapkan agenda aksi demonstrasi besar-besaran penutupan perusahaan tambang emas PT Masmindo tersebut.

Dalam waktu dekat ini, kata Arrang, saya akan segera kembali ke kampung mengkonsolidasikan semangat persatuan segenap keluaga Ranteballa-Boneposi, untuk mempersiapkan aksi demonstrasi besar-besaran penutupan perusahaan tambang emas tersebut.

Alasannya, karena dengan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran agar viral mendapat perhatian pihak pemerintah pusat. “Apalagi menurut romor yang berkembang, jika ada juga menteri kabinet merah putih dan keluarga petinggi negara lainnya sebagai pemegang saham PT Masmindo,” ungkapnya.

Jadi petinggi-petinggi negara itu, tuturnya lebih lanjut, kan mestinya punya rasa empati kepada rakyat yang terzalimi hak-hak keadilannya, supaya perusahaan tambangnya tidak sewenang-wenang merampas hak-hak agraris masyarakat, seperti yang lagi dialami masyarakat adat Ranteballa-Boneposi sekarang ini.

Ia pun menyerukan perlawanan tanpa harus anarkis terhadp  perusahaan milik para penguasa yang zalim dan berkesewenang-wenangan merampas hak-hak agraris kita di Ranteballa dan Boneposi itu. “Kita sudah harusnya pula menyatukan kekuatan, untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menutup perusahaan tambang emas ini,” tandas salah satu generasi tokoh masyarakat adat Ranteballa ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *