Tabloid SAR – Masa reses DPR-RI yang berlangsung dari 26 Maret hingga 16 April 2025. Sehingga Anggota DPR-RI, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang juga melakukan kegiatan reses pada wilayah konstituennya di Daerah Pemilihan (Dapil) III Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut.
Melalui kegiatan reses anggota legislatif pusat asal Putra Toraja yang satu ini, nampaknya berbagai tuntutan aspirasi dan keluhan masyarakat dari Dapil III Sulsel ini yang telah tampungnya. Sebagian telah pula ditindaklanjuti langsung kepada Kapolda Sulsel, Irjen Pol Drs Rusdi Hartoni Msi pada Kamis (10/04-2025) lalu.
Adapun berbagai tuntutan aspirasi dan keluhan masyarakat yang telah ditindaklanjuti langsung kepada Kapolda Sulsel tersebut. Antara lain, kasus pembebasan lahan PT Masmindo Dwi Area yang berlokasi di Desa Ranteballa dan Desa Boneposi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel.
Berita terkait sebaiknya juga baca link berita dimaksud di bawah ini :
Selain itu, Anggota Komisi I DPR-RI yang satu ini, maka juga menindaklanjuti kasus kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada sejumlah Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sulsel.
Mantan Perwira tinggi (Pati) Polri berpangkat dua bintang yang lebih akrab disapa JFK ini, kepada redaksi media ini, Sabtu (12/04-2025). Ia menyampaikan, bahwa dirinya telah bersilaturahmi dengan Kapolda Sulsel sebagai bagian dari rangkain kegiatan reses, menurut kapasitasnya selaku Anggota DPR-RI dari Dapil III Sulsel tersebut.
Kata dia, hal yang menjadi materi bahasan dengan Pak Kapolda Sulsel, terkait dengan kasus pembebasan lahan PT Masmindo dan kasus hukum mantan Kepala Desa (Kades) Ranteballa bernama Etik tersebut. “Termasuk kasus kelangkaan BBM juga tak terlepas kita bahas dengan Pak Kapolda Sulsel,” tuturnya.
Menurutnya, sehingga kasus kelangkaan BBM di sejumlah SPBU itu juga menjadi salah satu agenda prioritas melalui kegiatan resesnya ini. Karena BBM memiliki posisi yang sangat bersifat stratengis sebagai sumber energi untuk menggerakan sistem transportasi dan roda kehidupan perekonomian.
Kata JFK lebih lanjut, kendati data dari Pertamina menyebutkan bahwa pasokan BBM mencukupi, tapi realitanya di lapangan justru menunjukkan hal yang berbeda.
Sebab dirinya mengaku, telah menerima laporan bahwa antrean BBM bisa berlangsung sampai berhari-hari, terutama di daerah-daerah pegunungan untuk kendaraan angkutan. “Hal ini, sehingga menimbulkan keluhan besar dari masyarakat,” ucapnya.
Ia pun menyinggung adanya dugaan penimbunan BBM oleh oknum tertentu, untuk kemudian disalurkan ke luar daerah, seperti ke Morowali dan lokasi pertambangan pada sejumlah daerah lainnya.
Menyikapi adanya kasus kelangkaan BBM tersebut, JFK pun meminta pihak aparat untuk bertindak tegas demi menjaga distribusi BBM bagi warga lokal.
Lanjut JFK menekankan, jangan sampai ada permainan di tingkat bawah yang justru merugikan masyarakat luas. “Kita harus pastikan bahwa kebutuhan dasar seperti BBM ini bisa diakses secara merata,” tandasnya.
Pada kesempatan silaturahmi dengan Kapolda Sulsel itu, Anggota Komisi I DPR-RI yang satu ini, tak lupa pula menyampaikan apresiasinya kepada Kapolda dan jajaran yang terus menjaga keamanan dan keteraturan di Sulsel, termasuk kelancaran arus mudik dan balik yang kondusif.
Sembari ia juga menitipkan pesan agar sinergi antara kepolisian dan masyarakat tetap diperkuat hingga ke tingkat polres dan polsek.
Kami percaya, tambahnya, jika aparat dan legislatif terus berjalan seirama, maka persoalan-persoalan rakyat bisa kita tangani dengan lebih cepat dan bijaksana.
Anggota Fraksi Demokrat DPR-RI ini mengaku sangat bersyukur, sebab Pak Kapolda Sulsel telah benjanji untuk menindaklanjuti kasus pembebasan lahan PT Masmindo dan kasus hukum Saudari Etik (mantan Kades Ranteballa) tersebut. “Termasuk kasus kelangkaan BBM ini akan juga menjadi atensi penangan Kapolda Sulsel,” pungkasnya. (Redaksi)