SULTENG, Tabloid SAR – Adanya pertambangan nikel di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Nampaknya mendorong banyak penduduk dari daerah lainnya, bahkan warga negara asing pun khususnya dari Negara Tiongkok untuk menjadi tenaga kerja pada perusahaan nikel multinasional terbesar di Indonesia ini.
Tentunya fenomena semacam ini, maka sangat berpotensi menimbulkan pergesekan budaya global yang dapat mengikis nilai-nilai kearifan lokal yang sifatnya berbasis kehidupan religi tersebut. Hal itulah, sehingga dibuka Rumah Qur’an Ibnul Qayyim di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Bahodopi.
Begitu ungkapan Pimpinan Rumah Qur’an Ibnul Qayyim, Sarah Alfiyah Sabilillah SH pada media ini, Kamis (24/11/2022). “Kita sangat bersyukur berkat atas adanya kerja sama pemerintah daerah dan pemerintah desa, sebab kini telah di buka Rumah Qur’an Ibnul Qayyim,” ucapnya.
Ia lanjut menyampaikan, bahwa Rumah Qur’an ini beralamat di Dusun 4 BLok G, Desa Makarti Jaya ini, telah memiliki santri sejumlah 47 siswa dengan tenaga pengajar sebanyak 5 orang.
Menurutnya, kita berharap atas kehadiran Rumah Qur’an ini dapat menguatakan nilai-nilai keimanan anak-anak generasi bangsa di daerah ini, di tengah kian multikulturnya penduduk Bahodopi dengan berbagai latarbelakang suku dan budaya bahkan sudah berkeragaman kewarganegaraan.
“Apalagi di Bahodopi ini sudah menjadi daerah yang semakin berpenduduk multikultur dari akibat adanya pertambangan nikel,” tutur Sarah yang juga selaku penanggung jawab Rumah Qur’an Ibnul Qayyim tersebut.
Sarah pun sangat berharap semoga Rumah Qur’an Ibnul Qayyim ini, sehingga mampu menciptakan santriwati dan santriawan yang patut dijadikan generasi pelanjut bangsa dan agama. “Jadi bagaimana melalui penguatan keimanan itu, sehingga bisa memproteksi nilai-nilai kearifan lokal yang sifatnya berbasis kehidupan religi agar terus survive, di tengah terjadinya potensi pergesekan budaya global, akibat dampak dari kegiatan operasional perusahaan nikel multinasional di Bahodopi ini,”bebernya.
Sedangkan Mahsun, salah seorang toko masyarakat di Desa Makarti Jaya, mengaku sangat mengapresiasi atas dibukanya Rumah Qur’an Ibnul Qayyim tersebut. “Kami sangat bersyukur atas adanya Rumah Qur’an, dikarenakan tidak perlu anak-anak kami pergi jauh-jauh kepondok pesantren diluar Kecamatan Bahodopi,” terangnya. (Sukamri/Made)