Marak Kasus Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Luwu Timur

Mengaku Aktivis LSM, Seorang Ibu di Mangkutana Jujur Sampaikan Sebagai Pelansir BBM Bersubsidi Jenis Solar  

 

Tabloid SAR – Kasus dugaan penyalahgunaan BBM Bersubsidi tampaknya sudah sangat fenomenal, seolah terkesan ada pembiaran dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH) berwenang. Begitupun halnya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menurut hasil penelusuran media ini bahwa diketahui terdapat sejumlah pelaku yang berprofesi sebagai pelansir dan pengepul BBM Bersubsidi.

Bahkan ada juga yang mengaku sebagai aktivis LSM justru ikut pula berprofesi sebagai pelaku bisnis BBM jenis solar ilegal tersebut. Hanya saja nama pelaku tidak dimediakan identitasnya (off the record) atas kebijakan redaksi.

Jadi sungguh sangat ironis, jika ada juga oknum aktivis LSM sampai terlibat menjadi pelaku bisnis penyalahgunaan BBM. Padahal selaku pegiat pemerhati kebijakan publik, justru mestinya pro aktif untuk memainkan perannya untuk mengawasi terjadinya penyalahgunaan BBM Bersibsidi tersebut.

Adapun oknum aktivis LSM dimaksud merupakan seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Mangkutana, Luwu Timur. Melalui konfirmasi via nomor whatsapp-nya pada hari ini, Jumat (31/03/2023). Dengan jujur mengakui, bahwa dirinya sekarang ini menjadi pelansir BBM jenis solar dengan cara menggunakan mobil sendiri merek Izusu Panther.

Ia lanjut menyampaikan, bahwa dulunya  saya menjadi pengepul BBM Bersubsidi jenis solar tapi sudah berhenti pada tahun 2021 lalu. Jadi sekarang saya menjadi pelansir saja pada SPBU Pertamina,  setiap mengisi tangki mobil Izusu Panther sejumlah 60 liter.

Menurutnya, bahwa dirinya paling tidak setiap dua kali sehari mengisi tangki mobil di SPBU Pertamina sejumkah 120 liter. “Saya kasi orang yang mau kes, karena saya pake lagi mengantri (di SPBU Pertamina),” tulisnya melalui nomor whatsapp-nya.

Dia juga mengemukakan alasannya melansir memakai mobil sendiri. Sebab sekarang  di SPBU Pertamina pakai barcot, kalau tidak pakai mobil susah dapat BBM.

Ia pun mengaku sebagai orang kecil dan kehidupan ekonominya sangat susah. Akibat karena faktor itulah, sehingga dirinya melakoni praktek-praktek bisnis BBM ilegal seperti ini.

Namun anehnya pada photo profil whatshap ibu ini, tapi justru terpasang photo yang sama sekali tidak mencerminkan sebagai warga berkehidupan ekonomi lemah dan tampak duduk bersanding dengan seorang laki-laki berbaju berloreng TNI, mungkin suaminya.

Akan tetapi ibu tersebut langsung mengganti photo profil whatshapnya, setelah dimintai kesiapan waktunya untuk diwawancarai langung oleh awak media ini.

Tentunya sebagai insan pers pada media ini dalam menggunakan instuisinya, maka tanpa harus berprasangka buruk terhadap laki-laki yang berbaju loreng TNI yang duduk bersanding dengan ibu yang tampak dalam photo profil whatsappnya itu.  Boleh jadi seorang laki-laki dimaksud hanya sebatas mengenakan pakaian loreng TNI.

Untuk memastikan hal tersebut, sehingga media ini akan segera mengagendakan untuk menelusuri lebih lanjut mengenai kasus dugaan praktek-praktek BBM ilegal yang dilakoni ibu yang mengaku sebagai aktivis LSM tersebut. Termasuk menelusuri identitas laki-laki yang berbaju loreng TNI yang duduk bersanding dengannya dalam photo profil whatsappnya itu.

Sedangkan di lain pihak, sebagaimana hasil penelusuran awak media ini, bahwa rupanya cukup marak praktek-praktek bisnis penyalahgunaan BBM Bersubsidi di daerah yang dijuluki Bumi Batara Guru tersebut. Pertanyaannya, lalu kenapa pihak APH berwenang tidak melakukan penindakan terhadap maraknya kasus penyalahgunaan BBM Bersubsidi di daerah ini? (MD)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *