Maddika Bua dan Maddika Ponrang Nyatakan Tidak Sah Pelantikan Paribek Sebagai Parengnge Ojo

News2,981 views

LUWU, Tabloid SAR – Kontroversi di balik pelantikan Paribek menjadi Parengnge Ojo yang digelar oleh pihak-pihak yang tidak jelas eksistensinya dalam tatanan adat pada hari Selasa kemarin, (23/11/2021) di Lengke Patak, Desa Lange, Kecamatan Basse Sangtempe, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Nampaknya mendapat perhatian serius dari Pemangku Adat Luwu, khususnya Maddika Bua dan Maddika Ponrang.

Saat dikonfirmasi media ini, Maddika Bua, Andi Syaifuddin Kaddi Raja dengan tegas menyampaikan bahwa tidak sah pelantikan Paribek sebagai Parengnge Ojo, bila sudah ada Pemangku Parengnge yang telah menjadi kesepakatan rumpun keluarga dan masyarakat adat sebelumnya.

“Kita, tentunya tetap mengakui Parengnge Ojo (Puang Turiang Katti –red) yang telah disepakati rumpun dan masyarakat adat sebelumnya sebagai Pemangku Adat yang sah,” terangnya melalui massenger facebook pribadinya.

Ia pun mengaku sangat menyayangkan pelantikan tersebut, sebab sudah sangat tidak menghormati nilai-nilai luhur dan marwah tatanan adat yang sudah berlaku secara turun-temurun. “Mestinya pergantian Parengnge itu dilakukan ketika Pemangku Adatnya telah mangkat atau membuat kesalahan sangat fatal yang sudah tidak dapat lagi ditolerir menurut ketentuan hukum adat atau mengundurkan diri,” bebenya.

Lanjut salah satu Perangkat Adat Luwu yang lebih akrab disapa Opu Maddika Bua ini, bahwa pelantikan Paribek sebagai Parengnge Ojo sangat tidak dapat diterima menurut ketentuan adat. “Apalagi jika yang melantik itu,  sama sekali tidak memiliki kompetensi dan kewenangan menurut ketentuan adat,” bebernya.

Sedangkan menurut tradisi adat di Basse Sangtempe, kata Opu Maddika Bua, bahwa pelantikan Parengnge harusnya pula disaksikan oleh Pemangku Adat Banua A’pak dan juga diakui oleh sebagian besar  To Parengnge yang menjadi tetangga wilayah adatnya serta juga dihadiri oleh para To Parengnge lainnya.

“Namun itupun setelah Pemangku Adatnya mangkat dan diumumkan pada saat kegiatan acara pemakamannya, atau Pemangku Adatnya membuat kesalahan sangat fatal yang sudah tidak dapat lagi ditolerir menurut ketentuan hukum adat atau mengundurkan diri,” terangnya.

Hal senada juga dikemukakan oleh Maddika Ponrang, Andi Saddawero Kira. Maka dengan tegas pula menyampaikan bahwa pelantikan Paribek sebagai Parengnge Ojo itu sangat tidak sah, sebab sudah ada Parengnge dan masih hidup.  “Itu namanya sangat melanggar ketentuan hukum adat, apabila menganti Parengnge yang belum meninggal,” ucapnya.

Ia pun menambahkan, waktu baru-baru ini saya melayat pada acara pemakaman keluarga di Capkar, yakni Almarhum Balawara, saya justru sempat berdialog dengan Parengnge Ojo (Puang Turiang Katti -red). “Hal itulah, saya menyampaikan bahwa sangat tidak mengakui pelantikan Paribek sebagai Parengnge Ojo tersebut,” kunci Maddika Ponrang. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *