Rahmat K Foxchy : Kita sebagai Warga Luwu Sudah Seharusnya Mendukung Investasi Industri Smelter Nikel KALLA GROUP Tersebut
Tabloid SAR – PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) sebagai salah satu perusahaan swasta nasional di bawah bendera KALLA GROUP tersebut. Tampaknya sudah tidak akan lama lagi untuk memasuki tahapan produksi, sebagai perusahaan yang bergerak pada pengelolaan industri smelter nikel.
Hal tersebut ditandai atas mulainya perusahaan ini membuka lowongan kerja atau open recruitment, pada posisi sebagai Senior Control Instrument Engineer, Senior Mechnical Engineer, Senior Electrical Engineer dan Senior Process Engineer. Untuk ditempatkan pada pabrik smelter PT BMS yang lokasi di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal tersebut dibenarkan oleh Site Manager PT BMS, Zulkarnain, jika pihak perusahaannya sudah mulai melakukan open recruitment dan batas pengumpulan curiculum vitae adalah berakhir pada tanggal 27 Mei 2023.
“Yah, kita baru merekrut tenaga kerja ahli yang sudah berpengalaman. Hal itu sudah kita iklankan pada berbagai media massa baik melalui sejumlah media cetak maupun melalui sejumlah media online,” ungkapnya pada Senin ini (22/05/2023).
Direktur Eksekutif LSM Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy mengaku sangat mengapresiasi atas adanya langkah management PT BMS yang menerapkan mekanisme rekrutmen tenaga kerja secara transparan. Sebab dipublikasikan baik melalui media cetak maupun melalui media online.
Menurutnya, bahwa mekanisme rekrutmen tenaga kerja yang bersifat transparan yang diterapkan PT BMS tersebut, maka itu juga sangat menutup peluang atas terjadinya potensi percaloan tenaga kerja.
Meskipun rekrutmen kali ini, tuturnya, baru pada tahap penerimaan tenaga ahli yang sudah berpengalaman. “Kita pun sangat berharap agar ada juga putra-putri Luwu yang bisa menangkap peluang atas adanya kesempatan lowongan kerja yang baru dibuka PT BMS ini,” ucap Bang Foxchy.
Lanjut ia menyampaikan, karena kehadiran PT BMS di Luwu ini, tentunya pula merupakan suatu peluang besar bagi angkatan kerja usia produktif di Luwu ini sendiri, sesuai dengan kualifikasi dan deskripsi ketenagakerjaan yang dibutuhkan.
Apalagi namanya perusahaan industri berskala besar, kata Bang Foxchy, seperti pabrik smelter nikel yang sangat sarat dengan sistem teknologi canggih. “Jadi sudah harus dibutuhkan tenaga ahli dan memang telah memiliki pengalaman yang sudah mumpuni secara profesional,” tukasnya.
Aktivis LSM yang lebih akrab disapa Bang Ories ini mengaku, jika dirinya senanatiasa pula menjalin komunikasi dengan Pak Zulkarnain selaku Site Manager PT BMS. Maka salah satu yang menjadi bahasan adalah mengenai ketenagakerjaan. “Jadi nantiya akan ada ribuan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh PT BMS tersebut,” imbuhnya.
Hal inikan, tuturnya lebih lanjut, merupakan peluang besar bagi angkatan kerja usia produktif di Luwu ini. Apalagi PT BMS itu, akan mengalokasikan tenaga kerja lokal dengan porsentase yang cukup besar pula.
Harapan Bang Ories, jadi sudah seharusnya putra-putri Luwu, khususnya di Kecamatan Bua itu agar juga segera mempersiapkan skilnya, supaya nantinya bisa diterima sebagai tenaga kerja di PT BMS. Karena namanya industri smelter yang sifatnya berteknologi canggih, akan banyak membutuhkan tenaga kerja yang sudah memiliki skil atau berketerampilan kerja.
Lebih lanjut ia menyampaikan, jadi mengenai jenis keterampilan kerja seperti apa saja yang akan dibutuhkan pada industri smelter nikel. Kan, itu juga bisa diakses melalui internet.
Jadi melalui infomasi internet itulah, kata Bang Ories lagi, maka kita bisa memperoleh gambaran mengenai jenis keterampilan kerja apa saja yang sifatnya berkesesuaian dengan industri smelter tersebut.
Jadi skil itu sudah mesti dipersiapkan secara ini, melalui kursus pelatihan kerja demi memenuhi sumber daya ketenagakerjaan. “Yah, berinisiatiflah secara dini untuk mempersiapkan skil, supaya nantinya juga bisa diterima sebagai tenaga kerja di PT BMS tersebut,” sarannya.
Khususnya lagi untuk putra-putri Luwu di Kecamatan Bua, sambungnya, kan sudah ada BLK (Balai Latihan Kerja) milik Pemkab Luwu di Desa Karang-Karangan, untuk bisa ikut kursus pelatihan kerja.
“Jadi intinya hanya kesiapan skil, kalau ingin bersaing dalam bursa ketenagakerjaan. Namun skil itupun juga belum cukup, tapi harus pula dibutuhkan kesiapan mental dan kedisiplinan kerja,” bebernya.
Lanjut Bang Ories menyampaikan, bahwa menuntut untuk diterima sebagai tenaga kerja pada suatu perusahaan dengan cara menggelar aksi unjuk rasa, maka itu sangat tidak laku. Apalagi namanya perusahaan industri yang sifatnya berskala besar seperti PT BMS tersebut.
Karena perusahaan itukan ada namanya SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam mengelola sistem rekrutmen ketenagakerjaan. “Jadi sebaiknya persiapkan skil secara dini, jika ingin laku dalam bursa ketenagakerjaan, terlebih di era industry 4.0 sekarang ini,” terangnya.
Bang Ories pun mengemukakan, bahwa industri smelter nikel PT BMS itu, merupakan aset masyarakat Luwu yang sangat bersifat strategis. Apalagi merupakan perusahaan swasta nasional murni dan pemiliknya juga adalah KALLA GROUP yang orang kita juga.
Kita sebagai warga Luwu sudah seharusnya berbangga, lebih lanjut ia menyampaikan, sebab ada pengusaha bangsa sendiri dari Sulsel ini yang telah menanamkan investasinya sampai triliunan di Luwu ini, dengan segala manfaat multipler effect yang ditimbulkannya. Seperti antara lain, akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini dan juga sangat membuka kesempatan kerja bagi masyarakat lokal.
“Hal itu, kita sebagai warga Luwu sudah seharusnya berterima kasih atas adanya investasi KALLA GROUP, melalui PT BMS ini. Dan sudah seharusnya pula kita mendukung secara bersama-sama, demi masa depan generasi kita di Luwu ini,” harapnya.
Kita sendiri dari LSM Pembela Arus Bawah, tambah Bang Ories, tentu sangat memberikan dukungan total terhadap keberadaan PT BMS tersebut. “LSM kita tentunya pula sangat siap memberikan advokasi pendampingan, jika PT BSM membutuhkan. Apalagi selama ini, memang sudah terjalin semangat kemitraan yang sangat baik,” pungkasnya. (Herman)