Keluarga Besar LSM Pembela Arus Bawah dan Tabloid SAR Ucapkan Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un
Tabloid SAR – Kedatuan Luwu lagi berduka, sebab salah satu Perangkat Adat Utamanya, yakni Opu Patunru Kedatuan Luwu, Andi Muhammad Nur Palullu meninggal dunia pada Senin (12/06/2023) kemarin, setelah dirawat di Rumah Sakit Siloam, Makassar.
Hal tersebut, sehingga Keluarga Besar LSM Pembela Arus Bawah dan Tabloid Suara Akar Rumput (SAR) menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, atas berpulangnya Opu Patunru Andi Muhammad Nur Palullu ke Rahmatullah yang dikebumikan pada hari ini, Selasa (13/06/2023) di Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Perasaan duka yang sangat mendalam ini disampaikan Direktur Eksekutif LSM Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy, atas berpulangnya Opu Patunru Kedatuan Luwu ke Rahmatullah tersebut.
“Saya atas nama Keluarga Besar LSM Pembela Arus Bawah dan Tabloid SAR serta secara pribadi, mengucapkan Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un, atas berpulangnya Opu Patunru Kedatuan Luwu tersebut ke Rahmatullah,” tutur aktivis LSM yang juga kerap disapa Bang Foxchy ini.
“Semoga almarhum diampuni seluruh dosa dan kesalahannya serta diterima semua amal ibadahnya oleh Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkannya juga diberikan ketabahan, kesabaran dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. Aamiin !!!,” begitu doa yang dipanjatkan Bang Foxchy dengan nada lirih.
Bang Foxchy yang juga merupakan owner Tabloid SAR ini, mengaku sangat kehilangan salah satu sosok Tokoh Adat Luwu yang begitu teguh memegang prinsip dan sangat berkarakter dalam memaknai semangat kehidupan nilai-nilai kearifan lokal ini. ”Itu yang saya bisa tangkap pada diri Beliau semasa hidupnya,” ucapnya.
Lanjut aktivis LSM yang lebih akrab disapa Bang Ories ini. bahwa Beliau pada masa hidupnya sangat kukuh pada pendiriannya, ketika dirinya melawan ketidakadilan dan praktik-praktik penzaliman yang sifatnya bergaya kekuasaan.
Menurut Bang Ories, sepengetahuan saya bahwa Beliau itu merupakan sosok yang sangat tegas menantang diskriminasi dalam sistem pelayanan publik, karena Beliau itu adalah juga mantan pamong senior. “Sebab semasa hidup Beliau, saya kerap pula berdialog dengan Beliau dan justru lebih sering membahas fenomena ketidakadilan dan diskriminasi yang sifatnya bersumber dari praktik-praktik penzaliman bergaya kekusaan,” ungkapnya.
Saya selalu mengingat pesan Beliau, ucapnya “Nak, kamu inikan aktivis LSM jangan pernah takut melawan diskriminasi yang sifatnya penzaliman bergaya kekuasaan, sebab itu akan menjadi sumber rasa ketidakadilan masyarakat. Jadi jangan pernah takut menyuarakan kebenaran, karena kita sebagai keturunan bangsawan dilahirkan dan juga diwarisi dengan semangat untuk menegakkan nilai-nilai keadilan.”
Jadi pesan Beliau itulah, sambung Bang Ories, maka itu pula selalu menjadi sumber spirit dan motivasi dalam menginspirasi diri saya di tengah melakoni dunia pergerakan aktivis LSM dan juga dalam mendedikasikan diri sebagai aktivis media.
Beliau itu, tambahnya, merupakan salah satu guru spiritual saya dalam memaknai semangat nilai-nilai kearifan lokal. Karena saya juga banyak belajar dari Beliau mengenai nilai-nilai spiritual dalam banyak hal terhadap kehidupan budaya dan adat istiadat Luwu. “Semoga arwah almarhum mendapat tempat yang mulia di sisiNya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, bahwa almarhum Andi Muhammad Nur Palullu ini sempat dirawat di RSUD Sawerigading Palopo. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit Siloam, Makassar dan meninggal di rumah sakit tersebut.
Saat upacara pelepasan jenasah almarhum di rumah duka, tepatnya di Jalan Pong Tiku Kota Palopo atau Jalan Poros Toraja, hadir pula aktivis LSM yang satu ini bersama dengan ratusan pelayat lainnya.
Kemudian jenasah almarhum tersebut dibawah untuk dikebumikan melalui prosesi upacara adat Luwu di Bua. Sebab almarhum merupakan salah satu Perangkat Utama Adat Luwu dari Keluarga Besar Kepamangkuan Adat Kemakdikaan Bua. (Redaksi)