Tabloid SAR – Di tengah upaya pemerintah, untuk kembali mendorong pemulihan ekonomi nasional. Setelah kondisi perekonomian mengalami keterpurukan. Akibat tiga tahun masa pandemi Covid-19, dengan segala dampak krusial yang ditimbukannya.
Jadi keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga menjadi salah satu lokomotif penggerak untuk kembali mendorong pemulihan ekonomi masyarakat di pedesaan .
Soalnya, pada pandemi Covid-19 sebelumnya tersebut, maka tak terlepas pula memukul secara drastis kegiatan perekonomian di pedesaan.
Adapun kondisi semacam ini, maka juga sangat dialami oleh masyakat di Desa Puntari Makmur, Kecamatan Wita Ponda, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kades Puntari Makmur, Irfan Bahroni SHut pada Kamis (07/09-2023) saat disambagi awak media ini.
“Kita akan optimalisasi pengelolaan BUMDes untuk menjadi penggerak perekonomi masyarakat, sebagai upaya untuk kembali memulihkan kegiatan perekonomian masyarakat di desa kami ini. Akibat diderah oleh kasus Covid-19 selama kurang lebih tiga tahun sebelumnya tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, jadi BUMDes sangat memiliki peran strategis sebagai pendukung kegiatan usaha dan perekonomian masyarakat di desa kami ini, melalui fasilitasi kegiatan produktif untuk mendorong kembali pertumbuhan perekonomian masyarakat.
“Syukur Alhamdulillah, maka pengelolaan BUMDes di desa kita ini sudah bisa menopang kegiatan perekonomilan masyarakat,” kata Irfan.
Kades yang dikenal sangat familiar ini, lanjut menjelaskan mengenai program kegiatan usaha BUMDes, sebagai upaya untuk menggerak perekonomian masyarakat di desanya tersebut.
“Saat ini, kita sedang mengembangkan program usaha penangkaran benih padi dan program simpan pinjam,” bebernya.
Jadi melalui pengembangan program usaha tersebut, kata Irfan lagi, sehingga cukup menolong masyarakat kita yang pada umumnya berprofesi sebagai petani.
“Petani kita sudah tidak lagi dipusingkan dengan pengadaan bibit padi. Sebab sudah ada juga program simpan pinjam, untuk mempermudah petani mendapatkan sarana produksi pertanian, dengan tidak harus tersandera utang dengan suku bunga yang sangat tinggi melalui pihak rentainer,” paparnya.
Hanya saja, ucapnya Irfan lebih lanjut, masih banyak warga kita yang belum menyadari mengenai fungsi BUMDes sebagai lembaga perekonomian di desa.
“Jadi itulah tantangan kita sekarang ini, untuk terus memberikan pemahaman pada warga mengenai fungsi BUMDes, sebagai lembaga perekonomian desa untuk pendukung kegiatan usaha dalam mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat desa itu sendiri,” ungkapnya.
Dia pun berjanji, akan terus mendorong pengoptimalisasi pengelolaan BUMDes di desanya ini secara profesional, supaya bisa menjadi lembaga perekonomi desa yang mandiri.
“Hal itulah, sehingga saya selaku Kades sekaligus sebagai pembina BUMDes, akan terus memotivasi pihak pengelola BUMDes agar bekerja secara profesional, supaya BUMDes ini mampu berkembang menjadi suatu lembaga perekonomi desa yang mandiri,”harapnya.
Lanjut ia menambahkan, jadi hal yang paling prioritas di sini, bagaimana mengoptimalisasi pengelolaan BUMDes ini, agar mempu menjadi pengungkit pertumbuhan perekonomian masyarakat di desa kami ini.
“Pada gilirannya ke depan, supaya kegiatan usaha dan perekonomian masyarakat agar semakin meningkat produktifitasnya, demi lebih mendorong kesejahteraan hidup bagi masyarakat di desa kami ini,” pungkas Kades Puntari Makmur tersebut. (Made)