Saat Bupati Luwu Kunker ke Area Pembangunan Pabrik Smelter PT BMS : Jangan Ada Calo Tenaga Kerja

News413 views

LUWU, Tablid SAR – Kehadiran PT Bumi Minenal Sulawesi (BMS) untuk membangun sejumlah pabrik smelter pengelolaan nikel di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tentunya sangat memberikan dampak multiplier effect untuk mengakselerasi perumbuhan ekonomi terhadap daerah ini.

Pasalnya perusahaan penanaman modal dalam negeri tersebut, maka salah satu efek positif yang ditimbuklannya adalah menciptakan lapangan kerja yang tidak sedikit jumlahnya. Jadi merupakan kesempatan baik bagi putra daerah usia kerja produktif, untuk direkrut sebagai tenaga kerja pada perusahaan H Kalla Gorup tersebut.

Seiring dengan pesatnya progres pembangunan pabrik smelter PT BMS ini, sehingga Bupati Luwu, H Basmin Mattayang dan rombongannya berkesempatan melakukan kunjungan kerja (Kuker) ke area pembangunan pabrik smelter  perusahaan ini, pada Kamis (26/1/2023) lalu, diterima langsung oleh Direktur Utama PT BMS, Drs H Suhaeli Kalla beserta jajaran managementnya.

Saat mengawali pertemuan dengan orang nomor satu di daerah yang dijuluki Bumi Sawerigading dan rombongannya, Site Manager PT BMS, Zulkarnain menyampaikan sekilas gambaran mengenai progres pembangunan sejumlah pabrik smelter pengelolaan nikel yang sedang dilaksanakan oleh pihak perusahaannya tersebut.

Menurutnya, bahwa saat ini kita sementara melakukan pembangunan pabrik Smelter Ferro Nickel dan Smelter Nickel Sulfat Battery Grade. “Jadi PT BMS nantinya akan mengolah biji nikel yang berasal dari Kabupaten Kolaka,” tuturnya.

Lanjut Site Manager PT BMS yang akrab disapa Zul ini, untuk pengangkutan dari kolaka melalui laut,  maka kita juga membangun jetty, termasuk membangun akses jalan sendiri dan jembatan flyover supaya tidak mengganggu aktifitas kendaraan di jalan poros Palopo-Makassar.

Sedangkan sumber air baku, kata dia, maka itu diambil dari Lekopini sejauh 8 KM, dimana progres pembangunan bendung dan pemasangan jalur pipa sudah mencapai kisaran 20 persen.

“Jadi adapun infrastukrur perusahaan itu semua kita bangun, tentunya sudah mengacu pada ketentuan regulasi pemerintah yang berlaku,” bebernya.

Site Manager PT BMS, Zulkarnaen saat memaparkan mengenai sekelumit gambaran progres pembangunan infrastruktur PT BMS di hadapan Bupati Luwu dan rimbongannya.

Zul lanjut menjelaskan, jadi dengan beroperasinya pabrik smelter pengelolaan nikel PT BMS ini, tentunya akan memberikan dampak multiplier effect dalam mengakselerasi perumbuhan ekonomi di daerah ini, termasuk salah satunya adalah menciptakan lapangan kerja yang tidak sedikit. “Perusahaan kami tentunya sangat memprioritaskan perekrutan terhadap tenaga kerja lokal,” terang Site Manager PT BMS tersebut.

Sedangkan Direktur Utama PT. BMS, Drs H Suhaeli Kalla  mengatakan bahwa hasil produksi nikel dari pabrik smelter ini sangat dicari-cari oleh dunia “Jika pabrik smelter ini sudah berproduksi, maka ini menjadi pertama di Indonesia,” bebernya.

Dikemukakannya lebih lanjut, bahwa Nikel Sulfat yang dihasilkan akan menjadi bahan baku battery mobil listrik. Setiap pabrik nantinya membutuhkan sekitar 1000 orang pekerja,” ungkap H Suhaeli.

H Suhaeli juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Luwu yang beserta jajarannya atas bantuannya sehingga progres pembangunan pabrik PT. BMS terus berjalan.

Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak Management PT BMS, Bupati Luwu, H Basmin Mattayang merespon baik dan berharap dengan kehadiran PT. BMS dapat memberikan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Luwu.

“Harapan kita semoga terjadi peningkatan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Luwu terkhusus lagi masyarakat di Kecamatan Bua,” ucap Bupati Luwu dua periode ini.

Orang nomor satu di Luwu tersebut tak lupa berpesan agar perekrutan tenaga kerja harus memprioritaskan masyarakat lokal di sekitar perusahaan. Presentasenya 70-80 persen masyarakat lokal Kabupaten Luwu,” harapnya.

Basmin Mattayang juga secara tegas mengingatkan agar jangan ada calo dalam perekrutan tenaga kerja. Alasannya, sebab calo itu akan sangat merugikan dan memberatkan calon tenaga kerja karena pasti akan memungut biaya dari calon tenaga kerja. “Saya minta PT BMS agar menghindari calo-calo itu,” tegasnya.

Bupati Luwu pun menyarankan agar PT BMS dalam merekrut tenaga kerja yang berkompeten, sebaiknya bekerja sama dengan Disnakertrans. “Jadi itu harapan saya, terlebih dalam memproses perekrutan tenaga kerja, agar juga bisa manfaatkan Balai Latihan Kerja Disnakertrans yang berada di sekitar area PT BMS, untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja demi peningkatan skill,” pungkas Basmin Mattayang.

Untuk diketahui, dalam rombongan Bupati Luwu saat Kunker ke area pembangunan pabrik smelter PT BMS tampak hadir Kepala Bapenda, Andi Palanggi, Kadis Perhubungan, Supriadi, Kadisnakertrans, H Saiful Abdul Latief dan Camat Bua, Satti Latief.

Adapun rombongan Bupati Luwu tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama PT BMS, Drs H Suhaeli Kalla, Direktur PT BMS, Afifuddin Suhaeli Kalla dan Site Manager, Zulkarnaen. (Herman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *