Terkait Penemuan Jenazah di Sungai Cimpu, Salut Buat Polres Luwu!!!

Karena Terbilang Cepat Ungkap Kasus Pembunuhan Warga Tanjung Pinang

LUWU, Tabloid SAR – Misteri penemuan terhadap kasus jenazah yang hanyut di Sungai Cimpu, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu beberapa waktu lalu, akhirnya mampu diungkap oleh pihak Polres Luwu, Sulawesi Selatan.

Sebagaimana yang telah diberitakan melalui sejumlah media sebelumnya, bahwa penemuan kasus jenazah pada Jumat 10 Mei 2019 di Sungai Cimpu tersebut, sempat menghebohkan masyarakat setempat. Soalnya jenazah seorang laki-laki tersebut sama sekali tidak diketahui asal usulnya.

Lantaran tidak adanya warga yang merasa kehilangan keluarganya, akhirnya warga menguburkan jenazah tersebut.

AKP Faisal Syam saat diwawancarai khusus Tabloid SAR.

Akan tetapi pihak kepolisian tidak serta merta mengabaikan atas adanya peristiwa kasus penemuan jenazah tersebut, sehingga Polres Luwu melakukan penyelidikan lebih lanjut. Akhirnya pula bahwa jenazah diketahu merupakan seorang Tanjung Pinang.

Berbagai spekulasi pun mencul, bahwa ada apa seorang warga Tanjung Pinang yang begitu jauh dari Riau di Pulau Sumatera sana, sampai meninggal dengan cara sangat memilukan di Sungai Cimpu itu.

Pada gilirannya, melalui kepiawaian pihak Polres Luwu dalam melakukan penyelidikan, mengenai sebab-sebab kematian atas penemuan jenazah di Sungai Cimpu ini oleh warga, akhirnya juga terungkap.

“Salut buat Polres Luwu, karena terbilang cepat mengungkap pembunuhan atas kasus penemuan jenazah tersebut,” begitu apresiasi yang disampaikan oleh berbagai lapisan masyakat di Luwu ini.

Pasalnya, pihak Polres Luwu yang dinahkodai AKBP Dwi Santoso tidak harus menunggu waktu yang lama dalam mengungkap pelaku pembunuhan terhadap lelaki yang kemudian diketahui beranama Joko Irawan tersebut.

Jadi hanya membutuhkan waktu sepekan lebih bekerja, akhirnya jajaran Sat Reskrim Polres Luwu, sudah berhasil menangkap dua pelaku. Pelaku pembunuhan adalah tak lain teman korban sendiri ditangkap di Sikka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terungkapnya kasus penemuan jenazah di Sungai Cimpu ini, lantaran akibat dibunuh oleh dua orang teman korban sendiri. Setelah Kapolres Luwu AKBP Dwi Santiso menggelar jumpa pers di Mapolres Luwu, Senin (20/05/2019) lalu.

Dwi Santoso saat junpa pers didampingi Kabag Ops Kompol Yosep dan Kasat Reskrim AKP Faisal Syam menjelaskan, bahwa kasus penemuan jenazah seorang warga Tanjung Pinang beberapa waktu lalu. Kami dari kepolisian, tidak mesti menerima begitu saja, bahwa itu disebabkan oleh faktor hanyut diseret air Sungai Cimpu.

Menurutnya, bahwa setiap orang yang mengalami kematian yang sifatnya tidak wajar, maka itu sudah menjadi kewajiban bagi pihak kepolisian untuk mengusutnya. “Hal itulah, sehingga dilakukan uji laboratorium oleh Tim Forensik Biddokes Polda Sulsel pada Selasa, 11 Mei 2019,” kata perwira Polisi berpangkat dua melati ini.

Hasilnya, kata Kapolres Luwu itu, lalu jenazah tersebut teridentifikasi adalah bernama Joko Wirawan, mengalami tiga luka tusuk di bagian dada sebelah kanan dan satu luka tusuk pada bagian punggung.

Hal inilah, tuturnya lagi, maka kita pun berkesimpulan bahwa kematiannya disebabkan oleh faktor pembunuhan, pelakunya diketahui adalah warga Sikka, Plores dan juga sedang berada di daerah ini.

“Pada tanggal 16 mei 2019, kemudian Kasat Reskrim Polres Luwu langsung berkoordinasi dengan pihak Polres Sikka di NTT, untuk mengangkap kedua terduga pelaku pembunuhan,” tutur Dwi Santoso.

Lanjut ia menyampaikan, lalu berangkatlah Tim Reserse kita di bawah pimpinan Kasat Reskrim AKP Faisal Syam ke Sikka. “Alhamdulillah, Tim Reserse Polres Luwu, akhirnya berhasil menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan tersebut,” ujarnya.

Dwi Santoso lalu menjelaskan. pelaku bernama Lauren Sius Rudi (37 tahun) yang pertama kali ditangkap pada hari Sabtu (18/05/2019) sekira pukul 09.00 Wita. Menyusul pelaku bernama Nong Vona Ventura (32 tahun) di tangkap pada hari yang sama pula sekira pukul 15.00 Wita.

“Setelah dilakukan pemeriksaan dan introgasi terhadap kedua pelaku tersebut, mereka mengakui perbuatannya, dengan motif lantaran sakit hati sehingga tega menghabisi nyawa rekannya sendiri,” papar Kapolres Luwu tersebut.

Untuk lebih memperjelas mengenai modus operandi, terkait kasus pembunuhan warga Tanjung Pinang itu. Maka Tabloid SAR, kembali melalukan wawancara khusus dengan Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Faisal Syam pada Rabu, 23 Mei 2019 di ruang kerjanya.

Saat ditanyakan, bahwa bagaimana bisa dapat mengungkap kasus pembunuhan yang begitu misterius tersebut dalam waktu yang cukup singkat. Lalu apa motif yang melatar belakanginya, sehingga kedua pelaku sampai tega menghabisi nyata rekannya sendiri?

Jawab Faisal Syam, jadi dari hasil identifikasi uji laboratorium oleh Tim Forensik Biddokes Polda Sulsel itulah, sehingga identitas korban dapat diketahui bernama Joko Irawan, sekaligus asal daerahnya diketahui berdomisili di Tanjung Pinang, Riau.

Lalu kita melakukan penganalisaan kasus lebih lanjut, kata perwira Polri berpangkat tiga balok ini, pada gilirannya ditemukan nomor handphone istrinya bernama Susanti.

Tuturnya lebih lanjut, saya langsung menghubungi istri korban, maka atas pengakuan istri korban itulah, akhirnya kedua pelaku sampai diketahui identitasnya.

“Jadi mendasari pentunjuk informasi dari istri korban itulah. Kemudian kita lanjut melakukan kajian kasus, akhirnya keberadaan kedua pelaku dapat diketahui telah berada di di Sikka, Flores, NTT,” papar Faisal Syam.

Pada kesempatan itu pula, sambungnya, lalu kita langsung berkoordinasi dengan pihak Polres Sikka. Kemudian kita langsung berangkat ke Sikka untuk menangkap kedua pelaku tersebut.

“Sekarang kedua pelakunya sudah kita tahan, untuk diproses menurut ketentuan hukum yang berlaku,” tutur perwira Polri yang dikenal ramah ini.

Tutur Faisal Syam lebih lanjut, bahwa ketiganya adalah sindikat pencuri sarang burung wallet. Awalnya berangkat bersama-sama dari Tanjung Pinang dengan tujuan Kalimantan. “Karena merasa gagal di Kalimantan, kemudian mereka beralih ke Sulawesi ini,” ucapnya.

Lebih jauh Faisal Syam menuturkan, saat mereka tiba di Makassar, lalu rental mobil menuju ke Gorontalo. Namun dalam perjalanan, mereka rupanya cekcok sebab korban tidak ingin banyak keluar uang. Sedangkan kedua temannya sudah habis jutaan rupiah.

“Apalagi korban juga langung minta untuk ingin kembali ke kampungnya di Tanjung Pinang sana. Pada saat itulah korban langsung dihabisi nyawanya, lalu dibuang untuk dihanyutkan di Sungai Cimpu itu,” paparnya.

Jadi itulah motifnya, tambah Faisal Syam, yang melatar belakangi kedua pelaku (Lauren dan Nong Vona –red) sampai tega menghabisi nyawa korbannya bernama Joko Irawan tersebut.

“Karena faktor korban tidak mau bekerja sama, menjadi motif kedua pelaku sampai begitu tega membunuh rekannya sendiri,” kunci Kasat Reskrim Polres Luwu yang sangat dikenal dekat dengan para jurnalis tersebut.

Atas keberhasilan pihak Polres mengungkap pelaku pembunuhan, terkait kasus sindikat pencurian sarang burung walet ini, tak terlepas mendapat apresiasi dari masyarakat.

Sampai tidak sedikit warga yang menyampaikan, “hebat betul yah Polres Luwu sudah sangat canggih, apa lagi cukup cepat dalam mengungkap kasus pembunuhan yang masih begitu miterius seperti itu.”

Ada juga yang menuturkan, “salut buat Polres Luwu atas kerja-kerja profesiolanya tersebut.Tidak susah bangji pale polisi mengungkap kasus sesulit apapun. Semoga Polres Luwu kedepan semakin profesional dalam memberikan pelayaan dan melindungi rasa aman masyarakat.”

Ungkapan seperti ini tak terlepas pula dilontarakan oleh sejumlah wartawan di daerah ini, dalam mengapresiasi langkah Polres Luwu atas keberhasilannya mengungkap kasus pembunuhan yang berkategori sangat sulit seperti ini. (Ories/Arizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *