Arrang : Kita Akan Agendakan Aksi Unjuk Rasa Langsung di Lokasi Tambang Emas PT Masmindo
Tabloid SAR – Nampaknya aksi unjuk rasa massa masyarakat adat Rante ballad an Boneposi bakal kembali menggoyong pelaksanaan pembebasan lahan PT Masmindo Dwi Area (Masmindo) pada proyek kontrak karya perusahaan pertambangan emas yang berlokasi di Desa Ranteballa dan Desa Boneposi, Kecamatan Latimojong, Kabaupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Adapun agenda aksi unjuk rasa ini akan difasilitasi oleh Pengurus Forum Komunikasi Masyarakat Latimojong (FKML) dan Masyarakat Rante Balla Bersatu (MRBB). Hal tersebut, tertuang dalam surat undangan pertemuan/rapat yang ditandatangani oleh Pengurus FKML dan MRBB yang diterima redaksi media ini, Minggu (08/10-2023).
Hal ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Pengurus FKML dan MRBB, A Yosoa Pasande SH. “Kita akan mengagendakan rapat pad 14 Oktober 2023, terkait persiapan aksi unjuk rasa terhadap pelaksanaan pembabsan lahan PT Masmindo yang sudah sangat merugikan hak-hak agraris masyarakat adat Rante Balla dan Boneposi,” tuturnya saat dimintai tanggapannya melalui hanphone-nya mengenai agenda pelaksanaan rapat tersebut.
Lanjut salah satu tokoh masyarakat adat Rante Balla yang lebih akrab disapa Arrang ini, soalnya pelaksanaan pembebasan lahan yang dilakukan pihak PT Masmindo, sudah merupakan suatu bentuk perampasan secara masif dan terstruktur terhadap tanah warisan masyarakat adat. “Karena yang dibayarkan itu adalah justru dokumen surat-surat penguasaan hak atas tanah yang sangat diduga kuat palsu,” tukasnya.
Kata Arrang, adapun dokumen surat-surat penguasaan hak atas tanah tersebut, maka itupun juga baru diterbitkan pada tahun 2021 dan 2022/2023 ini. “Disinyalir pelakunya adalah para mafia tanah, dengan cara menerbitkan dokumen surat-surat penguasaan hak atas tanah yang sangat diduga kuat palsu,” ucapnya.
Menurutnya, jadi dokumen surat-surat penguasaan hak atas tanah yang sangat diduga kuat palsu itulah, kemudian dijadikan oleh para mafia tanah untuk digunakan memperoleh pembayaran atas harga tanah melalui pelaksanaan pembebasan lahan di PT Masmindo.
Dia pun mengemukakan, kita mengagendakan rapat atas persiapan aksi unjuk rasa ini di rumah Pemangku Adat Tomakaka Ulusalu. “Jadi nantinya aksi unjuk rasa ini, kita akan memobilisasi massa masyarakat adat langsung di lokasi pertambangan emas PT Masmindo. Jadi mengenai jadwal kegiatan aksi tersebut, keputusannya nanti pada rapat tanggal 14 Oktober 2023,” bebernya.
Pada pokoknya, sambung Arrang, jadi gerakan aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk perlawanan terhadap para mafia tanah. “Karena begitu sulitnya pelaku mafia tanah pada pelaksaan pembebasan lahan tersebut dijerat dengan kasus hukum,” imbuhnya.
Ia pun juga mempertanyakan mengenai pembentukan Satgas Percepatan Investasi Kabupaten Luwu. “Terus terang saja, kita sangat tidak paham atas dibentuknya Satgas ini oleh Bupati Luwu. Karena sepertinya Satgas tersebut, justru sangat terkesan melindungi kegiatan mafia tanah pada pelaksanaan pembebasan lahan di PT Masmindo tersebut,” paparnya dengan nada kecewa.
Hal itulah, lanjut ia menyampaikan, sehingga sejumlah rumpun masyarakat Rante Balla sudah pula menunjuk Aktivis Pembela Arus Bawah sebagai LSM Pendamping, untuk mengadvokasi kasus dugaan mafia tanah pada pelaksanaan pembesan lahan ini di Jakarta.
“Jadi kita tentunya sangat berharap agar pihak Kemenko Polhukam segera pula dapat memberikan solusi terhadap kasus dugaan mafia tanah pada pelaksanaan pembebasan lahan PT. Masmindo yang sangat merugikan hak-hak agraris tersebut,” harap Arrang mengakhiri komentarnya.
Untuk diketahui, bahwa aksi unjuk rasa masyarakat adat, mahasiswa dan LSM yang tergabung dalam FKML dan MRBB ini, sebenarnya sudah beberapa kali digelar untuk menuntut kasus dugaan mafia tanah yang timbul pelaksanaan pembebasan lahan pada perusahaan pertambangan emas terbesar di Sulawesi Selatan ini.
Namun tuntutan aspirasi masyarakat adat tersebut, sama sekali tidak direspons oleh r Bupati Luwu dan DPRD Luwu. Jadi sesuai agendanya, sehingga FKML dan MRBB akan kembali menggerakkan massa masyarakat adat untuk menggelar aksi unjuk rasa langsung pada lokasi pertambangan emas PT Masmindo Dwi Area di Rante Balla tersebut. (Redaksi)