Puang Palabiran Kanna : Kita Menggelar Aksi Demo Ini Agar Menjadi Perhatian Serius Pemerintah Pusat
LUWU, Tabloid SAR – Aksi demo Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) Luwu Jilid I yang menuntut agar PT Masmindo Dwi Area atau Masmindo segera angkat kaki dari Bumi Sawerigading, pada Kamis (28/7/2022) lalu. Nampaknya telah mendorong Masyarakat Adat Ranteballa – Ulusalu, untuk juga menyiapkan ribuan massa aksi demo untuk menggugat perusahaan tambang emas di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut.
Jika aksi demo KRB Luwu Jilid I yang digelar di Kantor Bupati Luwu dan Kantor DPRD Luwu beberapa hari lalu tersebut, digerakkan oleh kalangan aktivis LSM dan wartawan. Sedangkan untuk aksi demo Masyarakat Adat Ranteballa – Ulusalu, maka akan mengusahakan kesiapan massa hingga ribuan orang, untuk juga menggungat perusahaan tambang emas terbesar di Sulsel ini.
Adapun aksi demo yang akan digelar oleh Masyarakat Adat Ranteballa-Ulusalu ini, diprakarsai oleh Pemangku Adat Ranteballa, Forum Komunikasi Masyarakat Latimojong (FKML), Tim Ranteballa Bersatu, Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Komisaris Latimojong dan Himpunan Mahasiswa Latimojong (Hipmal).
Mereka telah menyepakati agenda aksi demo tersebut, melalui rapat pembentukan forum aksi demo pada Minggu (31/7/2022) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Mereka pun menyepakati gerakan aksi demo ini dengan sebutan Forum Ranteballa – Ulusalu Bersatu.
Pemangku Adat Parengnge Keppe, Puang Drs Palabiran Kanna MM bertindak selaku pimpinan rapat pembentukan Forum Aksi Demo tersebut, sangat mengharapkan agar segenap keluarga bersatu dalam mendukung rencana aksi demo ini. “Saya sangat mengharapkan agar segenap keluarga bersatu untuk mendukung rencana aksi demo yang telah kita sepakati bersama melalui rapat keluarga ini,” tuturnya.
Lanjut ia menyampaikan, bahwa yang kita tuntut melalui rencana aksi demo ini, adalah menolak pengumuman bidang-bidang tanah yang dibebaskan PT Masmindo yang telah dirilis pertanggal 1 April 2022 tersebut. “Tentunya pula kita menolak keras harga ganti rugi pembebasan lahan yang sangat terlalu murah ditetapkan oleh pihak perusahaan tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, kata Puang Palabiran lagi, bahwa rencana aksi demo ini adalah juga menuntut pemberhentian sementara atas segala bentuk kegiatan PT Masmindo di Ranteballa, sebelum ada kesepakatan pembatalan terhadap pengumuman bidang-bidang tanah yang dibebaskan perusahaan tersebut dan sebelum ada kesepakatan harga baru terhadap ganti rugi pembebasan lahan.
Jadi segala bentuk teknis pelaksanaan aksi demo ini nantinya, tuturnya, maka itu sepenuhnya kita serahkan penanganannya kepada anak-anak kita dari mahasiswa. Kita selaku orang tua dari semua Rumpun Ranteballa dan Ulusalu agar memberikan dukungan massa dan kebutuhan-kebutuhannya. “Kalau perlu hadirkan segenap rumpun keluarga sampai mencapai seribu orang,” terang Puang Palabiran Kanna.
Ia pun mengharapakan agar pelaksanaan aksi demo ini nantinya, supaya bisa berjalan tertip dan damai dengan mengikuti kententuan perundang-undangan yang berlaku. “Jadi mengenai agenda kegiatan aksi demo yang telah kita sepakati ini, lebih lanjut kita akan atur jadwal waktunya,” tuturnya.
Dikemukakannya lebih lanjut, kita pun sangat bersyukur sebab LSM Pembela Arus Bawah telah melaporkan pada Mabes Polri atas kasus dugaan mafia tanah terkait dengan pembebasan lahan PT Masmindo tersebut.
Kasus ini, sambungnya, sudah dilaporkan oleh anak kita Rahmat K Foxchy dan Prof Basir di Mabes Polri. Keduanya itu adalah kemanakan saya. Jadi itu sangat kita disyukuri sebab ada LSM dalam keluarga kita dan juga ada dosen kepolisisan bernama Prof Basir adalah salah satu cucu Puang Tanduklangi.
“Kita pun sangat berharap agar para pelaku yang diduga terlibat dalam kasus dugaan mafia tanah dalam bentuk pemalsuan dokumen surat tanah dalam area kontrak karya perusahaan ini, supayan segera pula ditetapkan sebagai tersangka,” ucapnya.
Dia pun menyampaikan, sebenarnya kita siap dibantu oleh pihak keluaga di Jakarata melalui Kantor Staf Presiden (KSP). Akibat tidak adanya aksi demo penolakan terhadap pelaksanaan pembebasan lahan PT Masmindo, sehingga pihak KSP menganggapnya aman-aman saja.
“Jadi dengan dilaksanakannya rencana kegiatan agenda aksi demo yang telah kita sepakati melalui rapat keluarga ini, agar menjadi perhatian serius pemerintah pusat melalui KSP yang berkantor di Istana Negara dalam mencarikan solusi terkait kasus ini,” terangnya.
Puang Palabiran lanjut menyampaikan, kita sama sekali tidak menolak perusahaan tambang emas PT Masmindo dan kita sangat mendukung penanaman investasi pada perusahaan tambang emas tersebut agar segera berproduksi.
“Jadi yang kita sangat tolak melalui aksi demo nantinya adalah daftar nama-nama yang dibebaskan lahannya, sebab diduga menggunakan dokumen surat tanah palsu, terlebih lagi kita sangat menolak keras harga pembebasan lahan yang sangat murah,” tandasnya.
Sehubungan dengan adanya kesiapan ribuan massa aksi demo masyarakat adat yang rencananya akan digerakkan melalui Forum Ranteballa-Ulusalu Bersatu, untuk menggugat PT Masmindo tersebut, pihak Aktivis Pembela Arus Bawah mengaku untuk siap turun gunung. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Aktivis Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy, secara terpisah pada media ini.
“Karena pihak keluarga yang meminta, maka saya siap untuk menjadi salah satu oratornya, sesuai dengan isu-isu yang menjadi tuntutan aspirasi,” tutur aktivis LSM yang akrab disapa Bang Ories ini.
Bang Ories mengharapkan agar aksi demo yang rencananya akan digelar oleh Forum Ranteballa-Ulusalu Bersatu tersebut agar dapat pula dikolaborasikan dengan rencana aksi demo Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) Luwu Jilid II nantinya. “Yah, lebih baik dikolaborasikan waktu kegiatannya dengan aksi demo KRB Luwu Jilid II, sekaligus masing-masing membawakan tuntutan aspirasinya,” kata dia.
Jadi itu, kata Bang Ories lagi, saya akan koordinasikan terlebih dahulu dengan rekan-rekan aktivis LSM dan wartawan yang tergabung dalam forum KBR Luwu. “Sebab mereka rencananya akan kembali menggelar aksi demo KBR Luwu Jilid II nantinya, apalagi juga sangat mengharapkan kehadiran saya,” ucapnya.
Lanjut ia menyampaikan, karena mengingat aksi demo Forum Ranteballa-Ulusalu Bersatu rencananya akan menyiapkan massa sampai seribuan orang, saya pikir itu sangat terlalu banyak.
Menurutnya, soalnya sangat rawan disusupi provokator dengan massa sebanyak itu. Jadi sebaiknya hadirkan peserta aksi demo yang sifatnya terukur saja. “Yang sangat perlu itu adalah kualitas tuntutan aspirasi yang disuarakan bisa memfenomena gaungnya, sehingga sangat perlu dukungan oleh publikasi media agar menjadi perhatian serius sampai pada tingkat pemerintah pusat,” terang Bang Ories.
Hal senada juga yang dikemukakan oleh Puang Palabiran, maka pihak Aktivis Pembela Arus Bawah ini pun sangat mendukung pula penanaman investasi pada perusahaan tambang emas PT Masmindo tersebut agar segera berproduksi, selama apa-apa yang telah menjadi tuntutan aspirasi baik dari masyarakat adat maupun dari kalangan LSM dan wartawan bisa dipenuhi oleh pihak perusahaan.
“Kita tentu sangat dukung penanaman investasi pada perusahaan tambang emas PT Masmindo tersebut agar segera berproduksi, selama apa-apa yang telah menjadi tuntutan aspirasi dipenuhi,” terang aktivis LSM yang satu ini.
Lebih lanjut Bang Ories menambahkan, sepanjang perusahaan ini tidak melanggar ketentuan perundang-undangan dan regulasi pemerintah yang berlaku. “Tentunya pula selama tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, serta berkomitmen kuat untuk memberdayakan masyarakat lokal agar hidup sejahtera,” pungkasnya.
Sedangkan sesuai pantauan media ini, bahwa telah disepakati melalui rapat pembentukan Forum Ranteballa-Ulusalu Bersatu, menurut rencananya akan menggelar aksi demo pada empat titik, yakni di Kantor Bupati Luwu, Kantor DPRD Luwu, Kantor PT Masmindo di Belopa dan di Ranteballa dalam bentuk penyegelan terhadap kedua akses jalan masuk ke Base Camp PT Masmindo.
Sebagai informasi, bahwa rencananya yang turun aksi demo adalah Aliansi Masyarakat Rantenalla, Ulusalu, Boneposi dan semua elemen mahasiswa Latimojong serta lain-lainnya. (Nurlia)