Sebelum Dibunuh, Ayah Almarhum Beben, Dapat Firasat Buruk

HUKRIM, LUWU, News2,151 views

LUWU – Patahuddin, ayahanda almarhum Beben, korban kasus pembunuhan di Desa Balla, Kecamatan Bajo, Agustus lalu, mengaku sudah mendapat firasat buruk.

Ditemui di Pengadilan Negeri Luwu, Patahuddin menceritakan firasat buruk yang dialaminya, beberapa minggu sebelum anaknya tewas dianiaya lima orang pelaku.

“Memang sudah ada firasat buruk. Kira-kira satu bulan sebelum kejadian memilukan itu terjadi, hampir tiap malam, saya lihat ada burung hantu terbang dekat rumah, dan tidak pernah bersuara,” cerita Patahuddin, Selasa 3 September.

Burung hantu terbang dekat rumah bahkan sering bertengger di atap rumah, hampir tiap malam terjadi. Kejadian itu kata Patahuddin, merupakan firasat buruk yang mendatanginya. Dia yakin, akan ada musibah yang menimpa keluarganya.

“Dan beberapa hari sebelum Beben dipukuli sampai meninggal, saya selalu gelisah dan perasaanku selalu tidak enak,” katanya.

Setelah Beben meninggal dunia, burung hantu yang hampir tiap malam terbang dekat rumahnya, sudah tidak pernah terlihat. Meski demikian, Patahuddin, yakin, semua itu terjadi atas kehendak Allah SWT. “Kami sudah ikhlaskan, tapi hati ini masih sangat sakit pak, Beben anak yang baik, kami sangat terpukul,” ujarnya.

Beben dikenal pekerja keras dan rajin membantu orang tuanya mencari nafkah. Sebelum dianiaya hingga tewas, Beben bekerja sebagai buruh petik cengkeh bersama ayahnya. Penghasilannya selain disisipkan untuk membiayai anaknya, juga diberikan pada orang tuanya.

Kini, kelima orang pelaku yang menganiaya Beben hingg tewas, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Luwu. Patahuddin berharap kelima terdakwa dijatuhi hukuman setimpal dengan perbuatannya.

Penulis: Echa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *