Ratusan Hektar Sawah Kekeringan, Luwu Terancam Krisis Pangan?

GEMA DESA, LUWU282 views

LUWU – Musim kemarau yang berkepanjangan, menyebabkan ratusan hektar sawah di Desa Tanarigella, Kecamatan Bua, kekeringan. Akibatnya, padi yang baru berusia tiga minggu, terancam mati, karena tidak mendapat pasokan air yang cukup.
Alwi Barohima, petani di Tanarigella, mengatakan sudah hampir satu bulan, huja tidak pernah turun. Akibatnya, sawah mulai mengering, padahal petani baru saja menanam padi. “Usianya baru sekitar tiga minggu. Jika satu minggu kedepan tidak turun hujan, sudah pasti padi kami akan mati,” kata Alwi Barohima, Rabu 14 Agustus.
Sebagian petani di Tanarigella kata Alwi, berupaya mengaliri padinya, menggunakan pompanisasi. Air dari sungai Bua, dipompa, agar dapat mengaliri sawah mereka.
“Tapi tidak semua petani di wilayah kami mampu menggunakan pompanisasi, karena butuh biaya untuk beli bahan bakarnya,” ujarnya.
Sementara di Tanarigella, sebagian hanya sebagai petani penggarap, bukan pemilik lahan.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Luwu, khususnya Dinas Pertanian, segera turun ke lapangan, bersama-ama dengan petani, mencari solusi mengatasi kekeringan tersebut.
“Di Bua masih lumayan, karena ada sumber air, sisa menyiapkan biaya untuk pompanisasi, tapi di sebagaian wilayah yang tidak ada sungainya, bagaimana?” katanya.
Adapun Islahmuddin, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, mengatakan sudah ada sejumlah wilayah di Luwu yang mengalami kekeringan. Diantaranya kecamatan Bua, Lamasi, Lamasi Timur, Suli, Suli Barat dan Larompong.
“Namun kalau data kami, ini masih kategori terancam kekeringan. Meski demikian, kami tetap upayakan mencari solusi, agar padi petani bisa diselamatkan,” kata Islahmuddin.
Dia tidak menampik, jika musim kemarau berkepanjangan, Luwu bisa saja mengalami krisis pangan. Namun kata dia, cadangan pangan yang dimilik Luwu saat ini, masih cukup bahkan surplus.
“Kemungkinan krisis pangan bisa terjadi, tapi sejauh ini, cadangan pangan kita masih aman,” ujarnya.

Penulis: Echa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *