Dihadiri oleh Kepala DPMD Kabupaten Luwu dan Staf Ahli Bupati Luwu Bidang Politik, Sosial dan Hukum
Tabloid SAR – Pemerintah Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan melakukan pelatihan Satuan Pelindung Masyarakat (Satlinmas). Pelatihan sangat diharapakan dapat memberikan ruang aman dan nyaman bagi masyarakat Bupon.
Adapun pelatihan ini adalah bertemakan “Cepat Tanggap, Cepat Tindak dan Cepat Lapor” diikuti 45 peserta delegasi dari sembilan desa dan satu kelurahan. Kegiatan tersebut, dilaksanakan pada Aula Kantor Camat Bupon di Noling dan berlangsung selama dua hari dari tanggal 10-11 Juni 2023.
Dari 45 peserta yang hadir diberikan pembekalan atau Bimbingan Teknik (Bimtek) tentang perlindungan masyarakat agar dapat meningkatkan kapasitasnya sebagai Perlindungan Masyarakat (Linmas). Terlebih peserta nantinya akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kemanan masyarakat di masing-masing wilayah yang ada di Bupon.
Camat Bupon, Gunawar Paesmo saat membuka kegiatan pelatihan Satlinmas ini, Sabtu (10/06/2023), berpesan agar para peserta Bimtek ini bisa betul-betul serius mengikuti pelatihan ini. “Sebab kehadiran Satlinmas bisa memberikan ruang aman bagi masyarakat,” tukasnya.
Menurutnya, kehadiran Satlinmas atau biasa disebut Hamsip pada zamannya, merupakan garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, sehingga keberadaannya akan sangat penting untuk mewujudkan suasana Kamtibmas yang kondusif di desa.
Gunawar lanjut menyampaikan, bahwa negara kita ini akan segera memasuki tahun politik. Sehingga kehadiran Satlinmas begitu diperlukan dalam menciptakan Kamtibmas di desa. “Kita pun sangat berharap atas pelatihan Satlinmas ini agar bisa menjadi standar pengetahuan untuk menciptakan suasana politik yang kondusif di Luwu, khususnya lagi di Bupon ini dalam mengahadapi kontestasi politik melalui pesta demokrasi pada Pemilu 2024 mendatang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Luwu, Kasmaruddin menjelaskan mengenai peran Satlinmas di tengah masyarakat desa sebagai mitra strategis pemerintah desa dalam menciptakan Kamtibmas yang senantiasa kondusif.
Pasalnya, kata Kasmaruddin bahwa nantinya Satlinmas merupakan garda terdepan menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. “Karena semua fenomena yang terjadi di masyarakat harus diketahui oleh Satlinmas sekaligus mencarikan solusinya yang terbaik,” ungkapnya.
Lalu ia mencontohkan, jika ada keributan di desa, maka Satlinmas lah yang menjadi garda terdepan untuk mengatasi kejadian tersebut dan mencarikannya solusi yang terbaik. “Namun yang paling penting dalam menanganai permasalahan sosial tersebut, harus lebih mengedepankan pendekatan humanistik yang bersifat komunikatif,” begitu saran mantan Camat Bupon ini.
Harapannya, jadi dengaan pendekatan humanistik yang bersifat komunikatif tersebut, maka setiap permasalahan sosial di desa akan bisa dicarikan solusi yang baik. “Kehadiran Satlinmas nantinya tidak boleh mentang-mentang dalam menangani setiap permasalahan di tengah masyarakat, agar tidak semakin menperkeruh suasana,” terang Kepala DPMD Kabupaten Luwu tersebut.
Sedangkan Staff Ahli Bupati Luwu Bidang Politik, Sosial dan Hukum, Masling Malik melalui paparan materinya sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan Satlinmas yang dilaksanakan Pemerintah Kecamatan Bupon ini.
Hal ini, lanjut ia mengemukakan, sebab kehadiran Satlinmas merupakan salah satu kebijakan strategis Pemerintah Kabupaten Luwu dalam pemeliharaan ketentraman dan perlindungan masyarakat di desa. “Saya juga sangat berharap kecamatan lain agar bisa pula melakukan kegiatan serupa,” ucapnya.
Menurut Masling, bahwa dengan adanya pelatihan Satlinmas ini maka dapat memberikan wawasan pengetahuan, bangaimana langkah penanganan terhadap setiap permasalahan di tengah masyarakat di desa agar bisa dicarikan solusi secara dini.
Kata Masling lebih lanjut, jadi Satlinmas ini tak ubahnya adalah semacam polisi desa yang dulunya disebut Hansip pada masa lampau. “Tentunya kehadiran Satlinmas ini, sangat diharapkan dapat menjadi perekat sosial dalam mewujudkan keharmonisan masyarakat di desa dalam mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif,” bebernya.
Setiap permasalahan yang timbul bisa diselesaikan melalui Satlinmas, sambungnya, sehingga hal tersebut tidak purlu dibawa kepada pihak kepolisian. “Jadi Satlinmas ini bisa menjadi fasilitator perdamaian di tengah masyarakat desa,” terang Masling Malik.
Untuk diketahui, para peserta dalam kegiatan pelatihan Satlinmas ini, tidak hanya dibekali dengan materi pengetahuan mengenai metode mencari solusi terhadap setiap permasalahan yang timbul di desa, tapi juga dibekali dengan pelatihan untuk mensimulasi penanganan kasus di lapangan. Para instruktur pada kegiatan Bintek ini ada juga yang berasal dari TNI dan Polri. (Basnawir)