TORUT, Tabloid SAR – Sosialisasi Pencegahan Pelaporan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang digelar Pemerintah Daerah (Pemda) Toraja Utara. di Hotel Hiltra Rantepao, Selasa (26/3/2019). Mendapat temuan.
Dalam sosialisasi itu terungkap banyaknya temuan dari laporan pertanggungjawaban dana BOKPuskesmas dan Lembang.
Wakil Bupati Toraja Utara, Yosia Rinto Kadang, saat membuka sosialisasi tersebut mengungkapkan, adanya temuan akibat tidak menguasai aturan yang sudah ada dalam petunjuk teknis (Juknis), sehingga laporan pertanggungjawaban yang dibuat tidak maksimal dan terindikasi laporan fiktif.
“Maka pentingya sosialisasi BOK ini kepada semua kepala Puskesmas, kepala Lembang, dan Camat agar mengikuti sampai selesai. Karena masih banyak yang belum memahami fungsi dan pelaporan dari BOK itu sendiri,” katanya.
Ia pun berharap agar ke depannya dana bantuan operasional kesehatan tidak ada lagi temuan yang terindikasi fiktif.
Saya tidak mau dengar ada yang berurusan dengan proses hukum nantinya. Kalau masih ada yang berani membuat laporan fiktif dan jadi temuan, silahkan hadapi sendiri proses hukumnya,” tegasnya.
Di tempat yang sama Inspektur Inspektorat Toraja Utara, Hendrik Limun Simak membeberkan sistem pelaporan pertanggungjawaban BOK seluruh Puskesmas di Toraja Utara tidak ada yang benar.
“Dan itu jadi temuan pihak penegak hukum dari Kepolisian dan Kejaksaan. Ini saya ketahui saat dikembalikan pelaporan itu ke Insfektorat untuk menghitung kerugian negara,” bebernya.
“Yang lebih menjengkelkan dalam pemeriksaan sudah jelas salah, tapi masih ngotot mau membela diri benar dan tidak mau mengakui pelaporan yang dibuat itu salah,” sambung dia.
Hendrik menambahkan, tanda tangan dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPj) semua Puskesmas banyak dipalsukan. “Ada juga Puskesmas terang-terangan mengaku salah dan mau dibina,” ungkapnya di ahadpan ratusan peserta sosialisasi.
Editor: Heri
