TIM SAR Diminta Turun Tangan
LUWU, Tabloid SAR – Seorang paman Direktur Eksekutif Aktivis Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy disebut-sebut sudah hampir sebulan hilang, diduga kuat diseret air banjir Sungai Noling.
Adapun paman aktivis anti korupsi yang satu ini, bernama Tilen (75), salah satu warga Dusun Ampinni, Desa Kanna, Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sejak hampir sebulan lalu dinyatakan hilang. Kendati pihak keluarga sudah melakukan pencarian ke mana-mana, sampai menelusuri sepanjang aliran Sungai Noling, namun belum juga ditemukan hingga saat ini.
Rahmat K Foxchy salah satu tokoh LSM yang dikenal sangat vokal mengkritsi kasus-kasus korupsi selama ini, meminta agar Tim SAR dapat turun tangan dalam melakukan pencarian. “Paman saya bernama Om Tilen, menurut informasi keluarga dari Bastem, bahwa sudah hampir sebulan menghilang, tapi tidak juga ditemukan,” tuturnya pada media ini, Rabu (14/04/2019).
Pihak keluarga, tuturnya lagi, sudah mencari ke mana-mana, baik di pegunungan maupun di sepanjang aliran Sungai Noling, namun belum juga ditemukan. “Jadi saya sangat mengharapkan agar Tim SAR dapat turun tangan untuk mencarinya, apakah masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal,” kata aktivis yang lebih akrab disapa Bang Ories tersebut.
Pihak keluarga berspekulasi, lanjut ia menyampaikan, jika tidak dimangsa ular sanca (ular sawah) maka sangat mungkin Om Tilen terseret banjir air Sungai Noling. “Ya, kemungkinannya paman saya terseret air, sebab hobinya memang memancing dan selalu sendirian pergi memancing di sungai untuk mencari ikan dan masapi (moa sungai–red),” kata Bang Ories.
Paman saya ini, lanjut Bang Ories, profesinya adalah seorang pengembala kerbau. Kerbaunya cukup banyak dan diternak cukup jauh dari pemukiman. “Barang kali di tengah dirinya sedang mengembala kerbaunya, lalu pergi memancing dan tiba-tiba terjadi banjir, sehingga terseret arus sungai,” ucapnya berspekulasi.
Bang Ories menambahkan, bahwa Om Tilen itu adalah sepupu satu kali bapak saya. “Saya pikir selama ini sudah ditemukan. Namun setelah saya tanyakan ulang pada keluarga di kampung (Bastem –red), ternyata masih dalam pencarian. “Soalnya tidak ada informasi lebih lanjut dari keluarga, sehingga saya baru tahu jika om Tilen ternyata belum ditemukan,” terangnya.
Kepala Desa (Kades) Langi, Pudding tak terlepas pula mengharapkan pada pihak Tim SAR agar juga dapat turun tangan mencari orang hilang bernama Tilen tersebut.
Lalu Pudding menjelaskan, bahwa Beliau itu sepupu sekali saya. Keluarga sudah mencarinya selama kurang lebih tiga minggu tapi belum juga menemukannya. “Sudah hampir sebulan tidak kembali ke kampung, sehingga pihak keluarga mencarinya tapi belum diketahui di mana keberadaannya,” kata dia dengan nada sedih.
Menurutnya, bahwa pihak keluarga dalam melakukan pencarian maka setiap gunung dan lembah sudah ditelusuri sampai keluar masuk hutan. “Bahkan sepanjang aliran Sungai Noling, sudah pula ditelusuri, tapi belum juga ditemukan oleh pihak keluarga,” tambah Pudding, sekali lagi mengharapkan pada Tim SAR agar dapat turun tangan melakukan pencarian. (Hery)