LUWU | TABLOID SAR- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 490 Bululondong yang berada di Desa Bululondong, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) kondisinya sangat memprihatinkan dan tampak tidak terurus.
Pasalnya pagar dan teras sekolah tersebut, sudah banyak yang rusak, sehingga jika dilihat dari depan, sekolah itu tampak kotor, tidak asri, gersang dan terlihat kumuh.
Kepala SDN 490 Bululondong, Hasan SPd, mengakui bahwa sekolah yang dinahkodainya memang tampak demikian, karena sejumlah fasilitas penunjangnya kurang terurus karena faktor keterbatasan anggaran.
“Memang kalau dilihat dari depan, sekolah kami tampak tidak terurus dan sangat kumuh, sebab beberapa sarana penunjangnya tidak mendapatkan perawatan khusus atau perbaikan, sebab keterbatasan anggaran yang sangat minim,” kata Hasan saat dikonfirmasi di sekolahnya, Senin (29/10/2018) siang.
Ia menambahkan, bahwa para pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 490 Bulondong, sangat terpaksa mengabaikan perawatan atau pemeliharaan sarana dan prasarana (Sarpras) penunjang di sekolah mereka, karena dananya belum tersedia.
“Meski sudah banyak yang rusak, kami terpaksa membiarkan kondisi pagar dan teras sekolah kami, karena kami tidak punya anggaran untuk membiayai perbaikannya,” tambah Hasan.
Kendati demikian Kepala SDN 490 Bululondong menegaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya tetap berupaya fokus pada kegiatan pokoknya dalam melaksanakan tanggungjawabnya selaku pendidik.
“Kalaupun kondisi keuangan di sekolah kami, tidak dapat kami penuhi untuk memperbaiki pagar dan teras yang rusak, akan tetapi kami tetap berupaya semaksimal mungkin dalam memenuhi beban kerja atau kewajiban kami dalam menjalankan proses pembelajaran agar tetap lancar dan anak-anak didik kami, tetap bisa belajar dengan baik,” tegas Hasan.
Selain itu, Hasan menerangkan pula bahwa oleh karena pagar sekolahnya sudah sebahagian rusak berat, sehingga halamannya tampak kurang bagus, kotor dan gersang, bahkan terlihat kumuh karena hewan ternak milik warga di sekitarnya, bebas memasuki areal sekolah.
“Bagaimana mau terlihat rapih dan asri, kalau tamannya tidak ditanami dengan berbagai macam jenis tanaman bunga, karena kalaupun ditanami pasti akan dimakan oleh ternak warga yang bebas keluar masuk halaman sekolah, sebab pagarnya sudah sebagian rusak berat,” terangnya.
Lebih lanjut, Kepala SDN 490 Bululondong itu, menjelaskan bahwa sekolah yang dinahkodainya hanya memiliki jumlah peserta didik sebanyak 180 orang.
“Murid kami jumlahnya cuma 180 orang, sehingga kalau mengandalkan Bantuan Operasianal Sekolah (BOS) untuk membiayai seluruh kebutuhan sekolah, seperti dana untuk merehab atau memperbaiki pagar dan teras sekolah kami, tentu tidak bakalan mencukupi. Karena jika dipaksakan bisa jadi, proses pembelajaran terbengkalai, sebab dana BOS-nya habis terserap pada kegiatan pembangunan fisik,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Hasan mengungkapkan pula bahwa terkait dengan kondisi sekolah yang dinahkodainya itu, maka pihaknya akan segera menyampaikan masalah itu kepada stakeholder terkait.
“Solusinya saya kira hanya satu, yakni saya selaku kepala sekolah harus segera melaporkan kondisi sekolah kami kepada instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, dengan harapan bisa mendapatkan tanggapan dan perhatian yang serius, sehingga kesulitan sekolah kami dapat teratasi, dan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya,” kuncinya.
Penulis : Jirham
Editor : William Marthom