Klarifikasi Kabid Jalan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Luwu

News1,921 views

Proyek Pengaspalan Ruas Jalan Padang Sappa-Noling Itu adalah Pelebaran

Kabid Jalan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Luwu, Usdin ST. saat melakukan pemeriksaan ketebalan atas aspal yang sedang dihampar.

LUWU, Tabloid SAR – Proyek pengaspalan jalan poros Padang Sappa – Noling di Luwu disorot masyarakat melalui media online Tabloid SAR. Alasannya, sebab proyek pengaspalan pada ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Ponrang dengan Kecamatan Bupon ini tidak dikupas aspal lamanya.

Hal itu, sehingga mendapat klarifikasi Kepala Bidang (Kabid) Jalan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Luwu, Usdin ST dan juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek ini dan sejumlah proyek pembangunan lainnya di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu tersebut.

Melalui pesan whatsapp yang disampaikan pada media ini, Senin (02/09/2019), Usdin menyampaikan bahwa mengenai pengaspalan ruas jalan Padang Sappa-Noling memang tidak dilakukan pengupasan aspal lamanya, karena sudah begitu metode kerjanya atau besteknya. “Hal itu maka tidak dikupas , sebab aspal lamanya masih bagus,” tuturnya.

Adapun proyek pembanguan ruas jalan tersebut, kata dia, karena ditambah lebarnya, maka pengaspalannya juga dilebarkan. “Soalnya, jalan ini banyak dilalui mobil angkutan berbadan lebar,” ucapnya.

Untuk itu, tutur Usdin lagi, jadi yang digali bahu jalannya baik pada sisi kiri dan sisi kanannya. Kemudian diganti dengan material kelas A, supaya menghasilkan mutu jalan yang berkualitas.

Sedangkan mengenai papan proyek pengaspalan ruas jalan tersebut, ia lalu menyampaikan bahwa berada di STA 0+000. “Barangkali masayarat hanya kurang memperhatikan saja, pada hal papan proyeknya sangat tampak jelas kelihatan,” ungkapnya.

Usdin tak lupa pula menyampaikan rasa terima kasihnya, atas adanya perhatian dari masyarakat terhadap kegiatan pengaspalan pada ruas jalan ini. “Jadi itu juga sangat membantu kami dalam mengefektifitaskan pengawasan terhadap pihak rekanan kontraktor,” akunya.

Manurutnya, bahwa sudah seharusnya memang masyarakat terlibat dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan di lingkungannya masing-masing. “Karena tujuan pembanguan, mamang untuk masyarakat sebagai pengguna langsung,” tukasnya.

Dikemukakannya pula, jika dirinya sangat mengapresiasi atas adanya berita kontrol seperti ini. “Yah, itu kita terima sebagai bentuk semangat kemitraan pers yang harus diapresiasi di era tansparansi informasi publik sekarang ini,” terang Usdin.

Tidak hanya pers yang sangat diharapan oleh Usdin untuk melakukan partisipasinya dalam menyapaikan berita kontrol. Bahkan ia juga meminta bantuan pada pihak LSM Aktivis Pembela Arus Bawah agar dapat pula bersinergi dalam memberikan pengawasan.

“Jadi kita tidak harus alergi dengan adanya berita kontrol dari pers dan kritikan dari LSM, karena itu sudah menjadi paradigmanya di era keterbukaan informasi publik sekarang ini,” paparnya.

Untuk itu, lanjut Usdin mengemukakan, sehingga kita juga meminta bantuan pengawasan dari pihak Aktivis Pembela Arus Bawah, supaya dapat menstressing pihak rekanan baik itu kontraktor maupun itu konsultan pengawas agar tidak main-main dalam bekerja.

“Itu juga dapat kami jadikan sebagai acuan untuk mewarning pihak rekanan, bahwa proyek ini sedang diawasi oleh pihak LSM,” tandasnya.

Maksudnya, tambah dia, supaya pihak rekanan dapat melaksanakan kontrak kerjanya secara profesional, menurut bestek proyek tersebut.

“Pada prinsipnya kita sangat berterima kasih, jika LSM ini turut memberikan partisipasinya dalam melakukan pengawasan,” kunci Usdin.

Tanggapan Pihak Aktivis LSM

Adapun klarifikasi yang disampaikan Kabid Jalan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Luwu tersebut. Akhirnya mendapat positif dari Direktur Eksekutif Aktivis Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy.

Aktivis yang akrab disapa Bang Ories itu, bahwa pihaknya sebagai pemerhati kebijakan publik, bermaksud menyikapi pengaduan masyarakat yang diterima LSM-nya, tak lain agar teman-teman PPK pada Dinas PUPR Kabupaten Luwu agar berhati-hati dalam mengelola proyek.

Menurutnya, bahwa itu sebagai bentuk kepedulian kita dari pihak LSM, karena PPK pada Dinas PUPR itu adalah semuanya teman. “Kasian juga kan, kalau mereka sampai tersangkut kasus hukum akibat karena ulah kontraktor nakal,” tuturnya.

Bang Ories pun sangat mengapresiasi atas adanya sikap keterbukaan yang yang diberikan teman-teman PPK di Dinas PUPR tersebut. “Jadi itu merupakan iklim yang baik dalam mewujudkan semangat transparansi anggaran, untuk menghasilkan mutu proyek yang berkualitas,” kata dia.

Ia pun juga sangat merespons positif atas adanya permintaan Pak Usdin pada pihak LSMnya, agar dapat mamberikan bantuan pangawasan. “Itu sudah pasti kita bantu, sebab eksistensi LSM kami memang fungsinya sebagai pemerhati kebijakan publik terhadap upaya pencegahan korupsi,” terang Direktur Eksekutif Aktivis Pembela Arus Bawah tersebut. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *