Korban Tenggelam di Bendungan Sungai Noling Akhirnya Dikebumikan
LUWU, Tabloid SAR – Selama musin penghujan ini, maka sejumlah warga tak luput menjadi korban akibat terseret oleh banjir pada sejumlah sungai di Kabupaten Luwu ini.
Seperti yang dialami oleh salah satu pelajar bernama Aswan yang terseret banjir Sungai Kandoa, di Kecamatan Bua, pada Sabtu (20/04/2019), akhirnya ditemukan dua hari kemudian pada Sabtu (20/04/2019) dan dikebumikan pada hari itu juga.
Adapun korban lainnya bernama Tilen (75), salah seorang warga Desa Kanna Kecamatan Bastem juga diduga kuat akibat terseret banjir Sungai Noling. Disebut-sebut, bahwa sudah hampir sebulan dilakukan pencarian, tapi belum juga ditemukan mayatnya.
Sementara di tengah pencarian terhadap salah satu warga Desa Kanna tersebut, maka kembali terjadi peristiwa korban tenggelam, akibat diseret banjir Sungai Noling pada Tempat Kejadian Perkara (TKP), tepatnya di Bendungan Sungai Noling tersebut.

Diketahui bahwa korban adalah bernama Afdal (19), mengalami peristiwa memilukan, lantaran terseret banjir Sungai Noling, sehingga tenggelam di bendungan ini sekitar pukul 16.00 WITA, pada Selasa (23/04/2019).
Kemudian dilakukan pencarian oleh Tim SAR dan dibantu oleh masyarakat, akhirnya korban ditemukan tenggelam pada Rabu (24/04/2019) sekira pukul 08.30 WITA. Selanjutnya, korban dikebumikan pada hari ini juga di Dusun Almanar, Desa Buntu Batu, Kecamatan Bupon.
Atas terjadinya peristiwa memilukan ini, maka Ketua Bawaslu Kabupaten Luwu, Abdul Latif Idris pun berduka. Pasalnya, korban adalah sepupu satu kali orang nomor satu di Bawaslu Luwu tersebut.
“Kami sekeluarga sangat berduka, lantaran kehilangan salah satu anggota keluarga yang begitu mengenaskan. Kami tentu sangat mencintainya, tapi rupanya Allah SWT lebih menyintainya. Semoga arwah adik sepupu saya ini, mendapat tempat yang mulia di sisiNya,” ujar Latif dengan nada lirih.
Latif tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya pada Tim SAR dan segenap warga yang bahu-membahu, sehingga almarhum dapat ditemukan saat mayatnya tenggelam di dalam lubuk sungai.
“Akan tetapi itulah kehendak Allah SWT, sebab takdir telah membawanya untuk harus mengakiri hidupnya dengan cara yang sangat memilukan seperti itu,” tutur mantan penggiat aktivis LSM yang satu ini.
Menurut keterangan saksi, terkait adanya peristiwa memilukan yang dialami Afdal, sampai terseret dibawa pusaran banjir di Bendungan Sungai Noling, sekira pukul 16.00 WITA, pada Selasa (23/04/2019) sore tersebut.
Menurut Noval, saya bersama Afdal (korban) dan Abo (12), saat nongkong di bendungan itu. Kami nongkrong bertiga di atas tembok bendungan, tapi kemudian, Afdal tiba-tiba turun ke bawah pinggir bendungan untuk mencuci kakinya.
“Ketika sedang asyik mencuci kakinya, sandal yang dipakai Afdal terbawah arus air sungai,” tutur Noval dan saat itu mengaku sedang bersama korban ketika peristiwa itu terjadi.
Hal senada juga diungkapkan saksi mata lainnya bernama Abo, juga mengaku sedang bersama korban pada saat kejadian.
Kata Abo saat menjelaskan terjadinya peristiwa tersebut, waktu Afdal, sementara mencuci kakinya di pinggir bendungan, sandalnya jatuh dan terbawa arus air sungai.
“Melihat sandalnya hanyut terbawah arus, Afdal-pun langsung melompat ke dalam air sungai dan berenang untuk mengambil sandalnya. Namun tiba-tiba ia tenggelam karena terhisap pusaran air sungai di sekitar bendungan itu,” ujarnya.
Setelah mendapat informasi terkait peristiwa ini, Kapolsek Bupon, IPTU Syarief Sikati bersama jajarannya langsung mendatangi TKP dan berupaya mencari korban di sepanjang bantaran sungai Noling.
Warga setempat juga ikut membatu aparat kepolisian ketika sedang berupaya mencari korban yang hanyut terbawah arus sungai tersebut. Korban yang terseret arus Sungai Noling itu, masih belum juga ditemukan hingga malam makin larut.
Meskipun di tengah kegelapan malam, tapi warga terus melakukan pencarian terhadap korban dengan menggunakan senter handphone (HP) yang berpencahayaan yang seadanya.
Lalu pencarian dihentikan sementara sebab sangat tidak mungkin melanjutkan pencarian di tengah gelapnya malam yang semakin larut tersebut. Kemudian pencarian dilanjutkan pada esok harinya, Rabu (24/04-2019) dengan melibatkan Tim SAR, akhirnya korban dapat di temukan di kedalaman lubuk sungai.
Selanjutnya mayat korban dibawa ke rumah duka, tepatnya di Dusun Almanar Desa Buntu Batu yang berjarak sekitar 5 kilometer dari TKP untuk disemayamkan dan dikebumikan. (Ories)