Hasbullah : Kita Berencana Kembangkan Program Perpustakaan Berbasis Kemasyarakatan
LUWU, Tabloid SAR – Perpustakaan merupakan sebuah wadah tempat mengkoleksi buku dan majalah atau bahan bacaan dalam bentuk lainnya, untuk menggali ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap berbagai disiplin ilmu.
Karena perpustakaan merupakan sebuah laboratorium bacaan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada gilirannya menimbulkan revolusi industri pada negara-negara barat pada zamannya, sampai mencapai kemajuan peradaban modern seperti sekarang ini.
Jadi begitu pentingnya peran perpustakaan sebagai laboratorium untuk melahirkan pemikir-pemikir handal. Sekaligus mampu membawa perubahan bagi kemajuan peradaban umat manusia tehadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada gilirannya pula melahirkan negara-negara industri, sampai mencapai kemajuan peradaban modern seperti yang telah menjadi fenomena kehidupan di milinium III sekarang ini.
Hal inilah, sehingga Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Luwu, Drs Hasbullah akan berinovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, demi mengoptimalisasi potensi sumber daya pertanian hingga ke desa-desa.
Hal tersebut dikemukakan oleh Hasbullah, pada Senin (02/09/2019) saat ditemui wartawan Tabloid SAR di ruang kerjanya. Lanjut ia menyampaikan, bahwa pihaknya akan memprogramkan sebuah pengembangan perpustakaan yang sifatnya berbasis kemasyarakatan.
Maksudnya, supaya masyarakat dapat meningkatkan minat macanya demi mengembangkan wawasan pengetahuannya dalam mengotimalisasi sumber daya pertanian yang mereka kelola tersebut, agar memiliki peningkatan produktifitas.
Soalnya, tuturnya lagi, sebab kehidupan masyarakat kita di Luwu inikan sebagian besar berbasis agraris dan selebihnya adalah berprofesi sebagai nelayan.
“Karena masih kurang memiliki wawasan pengetahuan yang cukup. Akibatnya tidak mampu meningkatkan produktifitas pertaniannya, untuk menunjang kebutuhan hidupnya,” kata Hasbullah.
Lebih lanjut ia menuturlan bahwa dengan adanya perpustakaan yang sifatnya berbasis kemasyarakatan itu. Maka nantinya masyarakat dapat mencari referensi bacaan, tentang tata cara bercocok tanam yang baik, untuk meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya demi mendorong kesejahteraan hidup masyarakat itu sendiri.
Untuk tahap awal, lanjut mantan guru SMPN 1 Belopa ini, kita akan manfaatkan terlebih dahulu kantor-kantor UPTD pendidikan yang ada di sejumlah kecamatan. “Karena UPTD sudah tidak ada, sehingga lebih baik itu kita jadikan perpustakaan,” tukasnya.
.
Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Luwu tersebut, pun mengaku jika dirinya sudah mengkomunikasikan langsung hal ini dengan Bupati Luwu, H Basmin Mattayang.
“Pak bupati sangat merespons baik, bahkan Beliau mendukung penuh agar bekas kantor UPTD Pendidikan di sejumlah kecamatan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perpustakaan,” terangnya.
Melalui kesempatan ini pula, Hasbullah pada Tabloid SAR juga menyampaikan gagasannya, akan memprogramkan pengembangan perpustakaan sampai di desa-desa. “Tentunya itu, tak lain untuk mendekatkan keberadaan perpustakaan di tengah masyarakat desa,” imbuhnya.
Sedangkan mengenai buku-bukunya itu nantinya, lantut ia menyampaikan, tentunya pula itu akan dikondisikan dengan setiap potensi sumber daya pertanian yang digeluti sebagai sumber kehidupan masyarakat di setiap desa. “Begitupun halnya pada desa-desa nelayan,” sebutnya.
Hasbullah lalu menjelaskan, jadi pengadaan bukunya tentu dikondisikan menurut basis kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya di desanya masing-masing.
Jika itu berbasis pertanian, lanjut ia menjelaskan, maka yang disiapkan adalah buku-buku tentang cara-cara bercocok tanam dan teknik-teknik meningkatkan hasil produktifitas pertanian.
“Demikian halnya bagi masyarakat nelayan, tentu pengadaan buku-bukunya yang berhubungan dengan tata cara pembudidayaan perikanan dan peningkatkan hasil tangkapan nelayan, tanpa harus merusak biota laut,” papar kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemkab Luwu yang satu ini.
Menurutnya, bahwa dengan adanya program pengambangan perpustakaan hingga ke desa-desa itu nantinya, maka masyarakat dapat belajar secara mandiri untuk mengedukasi potensi sumber daya yang dimilikinya, sesuai dengan profesi kehidupannya masing-masing.
Hal seperti itu, tutur Hasbullah lebih lanjut, belum pernah terpikirkan selama ini, sehingga gagasan itulah yang akan kita rencanakan ke depan, bagaimana menghadirkan program perpustakaan yang sifatanya berbasis kemasyarakatan di desa-desa.
“Ya, jadi kehadiran perpustakaan itu diharapkan dapat berperan penting sebagai laboratorium terhadap pengembangan wawan pengetahuan masyarakat desa, khususnya dalam meningkatkan hasil-hasil produktifitas pertanian dan perikanannya,” ucapnya.
Selain itu, Hasbullah lanjut menyampaikan, tentunya kita juga akan menyiapkan buku-buku jenis lainnya yang berisikan pengetahuan agama, pengetahuan umum dan sebagainya yang dapat membuka wawasan masyarakat di pedesaan.
Dia juga menyampaikan, hanya saja untuk mengembangkan program perpusatakaan hingga ke desa-desa, itu akan dilakukan secara bertahap. Tapi ini masih tahap gagasan, karena belum kita masuk dalam sistem perencanaan anggaran.
Namun intinya di sini, kata Hasbullah lagi, bahwa keberadaan dan fungsi perpustakaan itu nantinya, sangat bermanfaat untuk dapat mengedukasi masyarakat agar memiliki wawasan pengetahuan, khususnya untuk mengoptimalkan tingkat produktifitas hasil-hasil pertaniannya atau perikanannya.
Tidak hanya itu, karena sejumlah gagasan lainnya juga dilontarkan Hasbullah pada media ini. Seperti salah satunya, berencana untuk menggagas sebuaha program perpustakaan mini pada bus-bus perintis yang saat ini dioperasikan Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu.
“Itu juga akan menjadi agenda program kita. Jadi nantinya kita akan buatkan rak-rak buku pada setiap bus tersebut, supaya dapat dijadikan sebagai bahan bacaan penumpang,” terangnya.
Dikemukakannya lagi, bahwa meski dinas yang dipimpinnya ini bukanlah OPD unggulan atau OPD basah dengan anggaran, tapi pada dasarnya memiliki peran strategis untuk sarana mengedukasi masyarakat.
Hasbullah juga menjelaskan, jika pada dasarnya sangat dibutuhkan inovasi atas keberadaan Dinas Perpustakaan ini agar dapat memberikan manfaat untuk mengedukasi wawasan pengetahuan masyarakat.
Jadi itulah visi dan misi yang akan kita pertajam ke depan, tambah dia, supaya keberadaan perpustakaan dapat menjadi laboratorium untuk mengembangkan wawasan pengetahuan masyarakat terhadap pertumbuhan produktifitas dalam menguatkan ekonomi kerakyatan.
“Tentu urgensinya di sini, tak lain mendorong kesejahteraan hidup masyarakat tani dan nelayan, sebagaimana maksud dan tujuan program kerja Bapak Bupati Luwu selama lima tahun ke depan,” pungkas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Luwu tersebut. (Ories)