Tabloid SAR – Kunjungan Muhammad Jusuf Kalla atau JK pada hari ini, Jumat (15/09-2023) di Pabrik Smelater Nikel PT. Bumi Mineral Sulawesi (BMS) yang berlokasi di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, disambut aksi unjuk rasa oleh sekelompok massa yang menyebut dirinya Aliansi Masyarakat Bua.
Mantan Wakil Presiden RI ini tiba di Bandara I Lagaligo Bua sekira pukul 10.00 Wita. lalu disambut aksi unjuk rasa setelah beberapa saat tiba di Pabrik Smelater Nikel PT. BMS tapi pada aksi ini tanpak signifikan pengamanan dari pihak kepolisian.
Kemudian beberasa saat setelah Shalat Jumat, lalu kembali terjadi aksi unjuk rasa susulan. Namun aksi unjuk rasa susulan menjelang sore hari ini yang juga berlangsung di depan pintu masuk Pos Security PT. BMS tersebut, hanya beberapa anggota aparat keamanan yang tampak.
Akibatnya sempat terpicu insinden. Hanya saja bisa diatasi atas kesigapan pihak Security PT. BMS yang dibantu beberapa anggota aparat keamanan dan karyawan perusahaan itu sendiri bersama warga setempat.
Hal tersebut dikemukakan oleh salah satu anggota Security PT. BMS kepada media ini, minta agar tidak dipublikasikan identitasnya. “Tadi sesaat setelah Sholat Jumat sempat terjadi insiden dengan peserta aksi unjuk rasa susulan, tapi hanya beberapa anggota aparat keamanan saja yang membantu kami melakukan pengamanan,” tuturnya.
Kita tidak tahu, lanjut ia menyampaikan, apakah aksi unjuk rasa susulan saat menjelang sore hari ini mendapat izin dari pihak Polres atau tidak. “Namun jelasnya hanya beberapa anggota aparat keamaman yang kelihatan saat terjadi insiden pada aksi unjuk rasa susulan di depan pintu masuk Pos Security PT. BMS ini,” ucapnya.
“Kita sangat bersyukur tidak terjadi apa-apa atas terjadinya insiden yang diakibatkan oleh aksi unjuk rasa susulan tersebut, hanya kerusakan kecil saja yang ditimbulkan,” beber salah satu anggota Security perusahaan smelter Kalla Group tersebut.
Site Project Manager PT. BMS, Zulkarnain membenarkan mengenai terjadinya insiden yang sempat dipicu oleh sekelompok massa aksi unjuk rasa susulan di depan Pos Security pintu masuk tersebut. Ia juga sangat menyesalkan atas tidak maksimalnya perhatian dari pihak kepolisian, khususnya pihak Polres Luwu.
Menurutnya, padahal sebelumnya kita sudah koordinasikan pada pihak Polres Luwu, jika Pak JK akan datang pada hari ini. Namun hanya beberapa anggota aparat keamanan saja yang tampak saat terjadi insiden yang sempat dipicu oleh sekelompok massa aksi unjuk rasa susulan pada saat menjelang sore hari tersebut.
“Jadi pihak Security perusahaan kita sendirilah yang dibantu beberapa anggota aparat keamanan bersama karyawan sendiri dan warga setempat yang justru mengatasi atas terjadinya insiden pada aksi unjuk rasa susulan tersebut,” ucapnya dengan nada kecewa.
Sedangkan Direktur Eksekutif Aktivis Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy saat dimintai komentarnya, terkait atas terjadinya insiden ini melalui handphonenya. Lalu ia menyampaikan, Pak JK itukan adalah mantan Wakil Presiden RI, jadi masih menjadi tanggungan negara untuk tetap dijaga keamanan privacy-nya.
“Jadi mestinya pula Beliau diberikan pengamanan yang maksimal oleh pihak kepolisian setempat. Jika terjadi apa-apa pada Beliau akibat dari pada aksi unjuk rasa tersebut, tentunya Kapolres Luwu yang paling bertanggung jawab,” turur pegiat LSM yang juga kerap disapa Bang Foxchy ini dari Jakarta.
Aksi unjuk rasa itu, tuturnya lagi, memang merupakan hak demokrasi masyarakat. Tapi ada juga aturan yang sudah menjadi ketentuan untuk menyampaikan pendapat di muka umum, terlebih jika kegiatannya itu disertai dengan aksi unjuk rasa yang melibatkan massa.
Lanjut Bang Foxchy menyampaikan, jadi sebelum dilakukan kegiatan aksi unjuk rasa, maka pihak penanggungjawab aksi harus pula terlebih dahulu memberitahukan secara resmi kepada pihak kepolisian, yakni pihak Polres jika aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di daerah. “Ketentuannya itu sudah diatur dalam UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum,” bebernya.
Jika memang aksi unjuk rasa tersebut, kata aktivis yang lebih akrab disapa Bang Ories ini, tidak ada pemberitahuan sebelumnya pada pihak kepolisian, maka sudah semestinya pula pihak kepolisian meminta klarifikasi pada penanggungjawab aksi unjuk rasa tersebut. “Terlepas itu yang dijadikan sebagai sasaran aksi unjuk rasa itu adalah mantan Wakil Presiden RI atau bukan,” imbuhnya.
Apalagi yang dijadikan sebagai sasaran aksi unjuk rasa tersebut, sambungnya, merupakan mantan Wakil Presiden RI. “Tanpa ada aksi unjuk rasa sekalipun, maka sudah semestinya pihak kepolisian harus memberikan pengamanan yang maksimal menurut SOP yang berlaku pada mantan Wakil Presiden tersebut,” ucap Bang Ories.
Hingga berita ini dirilis, Kapolres Luwu belum dapat dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya lebih lanjut, terkait dengan aksi unjuk rasa susulan yang masih menuntut pencopotan Site Project Manager PT. BMS tapi diolak oleh Owner Perusahaan Pabrik Smelter Nikel Kalla Group ini.
Untuk diketahui pada aksi unjuk rasa sebelum Sholat Jumat menuntut pencopotan Site Project Manager PT. BMS, tampak hadir sejumlah personil Polres Luwu dan Polsek Bua mengawal aksi sekelompok massa yang memperatasnaman diri Aliansi Masyarakat Bua ini. Saat itu kegiatan aksi sebelum Sholat Jumat tersebut berlangsung dalam situasi aman dan terkendali. (Redaksi/Herman)