Inovasi Getar Dilan Sukses Lewati Tahapan Verlap, Menuju Top 45

LUTRA, Tabloid SAR – Proses Verifikasi dan Observasi Lapangan (Verlap) hari ini, dilaksanakan untuk inovasi Gerakan Tanam Sayur di Lahan Pekarangan (Getar Dilan) pada sejumlah spot kegiatan di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, Jumat (23/7/2021).

Alhasil proses Verlap terhadap inovasi Getar Dilan yang dimulai pada pukul 10.00 Wita hari ini, berlangsung lancar dan sukses digelar pada empat spot kegiatan yang ada di Kabupaten Lutra, yakni di Desa Tamboke, Sukaraya, Banyuwangi dan Bungapati.

Menariknya, dalam proses Verlap yang dilaksanakan secara virtual tersebut, para  inovator Getar Dilan yang terdiri dari kepala desa setempat dan penyuluh pertanian, serta kelompok penerima manfaat (KPM) yang tergabung dalam kelompok tani wanita dan perempuan milenial, diwajibkan harus lebih dahulu bergabung dalam zoom meeting yang dikendalikan dari pusat oleh Tim Sekretariat Kementerian PANRB di Jakarta.

Tim Panel Independen (TPI) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kementerian PANRB Tahun 2021, menjadi pihak yang mengendalikan penuh proses Verlap inovasi ini.

TPI KIPP dari Kementerian PANRB diberikan kewenangan penuh untuk melakukan penilaian inovasi Getar Dilan, melalui proses wawancara dengan bertanya langsung kepada stakeholder terkait, baik itu kelompok penerima manfaat (KPM), maupun pada inovator Getar Dilan itu sendiri.

Ada tiga orang TPI yang sempat memberikan pertanyaan dan masukan dalam kegiatan ini, yakni Harris Turino Kurniawan, dan Tulus Abadi, serta Siti Zuhro. Ketiganya memberikan apresiasi terhadap inovasi Getar Dilan.

Kendati demikian, ada sejumlah masukan dari TPI terhadap inovasi ini, misalnya dari Tulus Abadi yang mengatakan bahwa inovasi Getar Dilan baru berdaulat dari sisi pangan, khususnya tanaman sayur mayur.

Ia menyarankan agar kedepannya inovasi ini, juga bisa berdaulat dari sisi protein.

“Inovasi Getar Dilan sudah bisa berdaulat dari sisi pangan, khususnya kebutuhan akan sayur-sayuran. Nah sumber pangan, kan bukan hanya sayuran saja, tapi juga ada protein,” sebut Tulus.

Selain itu, Tulus menyarankan agar inovasi ini bisa lebih dikembangkan lagi kedepannya.

“Kedepan, kalau ini sudah selesai dan bagus, maka inovasi ini harus lebih dikembangkan lagi, khususnya bagaimana berdaulat juga akan kebutuhan protein. Sehingga kedepannya inovasi ini, juga dapat mengatasi masalah gizi stunting dan lain sebagainya,” harapnya.

Sementara itu, Siti Zuhro selaku TPI KIPP dari Kementerian PANRB lainnya dalam kegiatan ini, justru mengapresiasi inovasi Getar Dilan. Dia menegaskan bahwa inovasi Getar Dilan, dapat memberikan keuntungan ganda.

“Kita patut mengapresiasi inovasi ini, karena merupakan terobosan baru dan langkah awal yang sangat luar biasa di tengah pandemi Covid-19 untuk melakukan sebuah aktivitas home industry melalui bercocok tanam berbagai macam jenis sayur-sayuran,” tegas Siti.

Inovasi ini, kata Siti, memberikan dobel keuntungan sebab adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya ketersediaan pangan.

“Dan yang paling luar biasa karena masyarakat bisa memetik langsung sayuran dari tanaman mereka sendiri,” tambahnya.

Lebih lanjut, Siti juga mengapresiasi pelibatan kaum perempuan, termasuk kaum perempuan milenial  dalam inovasi ini. Menurutnya inovasi Getar Dilan merupakan sebuah terobosan yang sangat luar biasa.

“Patut pula kita mengapresiasi inovasi ini, apa lagi dengan pelibatan penuh kaum perempuan di dalamnya. Semoga inovasi ini, bisa maju dan bersaing dengan inovasi lainnya dalam TOP 45,” ucapnya.

Sedangkan inovator Getar Dilan, Alauddin Sukri dalam kesempatan ini, mengungkapkan bahwa pihaknya berharap inovasi ini bisa lolos masuk dalam TOP 45.

“Kita optimistis, Getar Dilan dapat tembus TOP 45 setelah melewati beberapa tahapan penilaian, seperti presentasi dan wawancara, termasuk tahapan Verlap yang hari ini tuntas dilaksanakan. Semoga Allah memberkati hasil kerja ini, agar kita bisa lolos masuk pada TOP 45,” ungkapnya penuh harap.

Alauddin juga tak lupa memberikan apresiasi kepada TPI KIPP dari Kementerian PANRB yang telah memberikan ruang bagi Getar Dilan sebagai inovasi yang bisa diandalkan dalam masa pandemi Covid-19.

“Terima kasih kepada Tim Panel Independen (TPI) yang percaya bahwa inovasi ini, bisa menghadirkan pangan sehat bagi rumah tangga di masa pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Alauddin juga tak lupa, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam persiapan Verlap inovasi Getar Dilan, khususnya pada Tim Humas Kominfo Kabupaten Lutra yang ikut berperan besar dalam mempersiapkan kelancaran proses Verlap virtual ini.

Editor : William Marthom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *