LUWU – Gas elpiji bersubsidi langka di Luwu. Sejumlah pemilik pangkalan mengaku, kelangkaan terjadi sudah hampir sebulan. Warga kesulitan mendapatpkan gas melon ukuran 3 kilogram, tersebut.
Asma, pelaku usaha kecil di Belopa, menuturkan, setiap hari dia butuh tiga sampai empat tabung tiga kilogram. Namun untuk mendapatkannya, dia harus berkeliling Belopa, mencari pangkalan yang masih menjual gas elpiji subsidi.
“Susah dapat pak, langka. Kalaupun ada yang jual, harganya pasti mahal, saya pernah beli dengan harga Rp 35 ribu bahkan sampai Rp40 ribu,” kata Asma.
Fatimah, pemilik pangkalan gas elpiji di Belopa, mengakui kelangkaan sudah lama terjadi. Sementara pasokan dari agen elpiji, datang sekali dalam sepekan.
“Jatah kami bervariasi, ada sampau 150 tabung sekali droping, kalau saya hanya 80 tabung, dan habis diserbu warga, hanya dalam hitungan jam,” aku Fatimah.
Ironis, meski warga Luwu, kesulitan mendapatkan gas elpiji bersubsidi, Pemkab Luwu, abai. Dinas Perdagangan baru mengambil tindakan, setelah Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, meminta Instansi terkait, melakukan pengecekan dan mendistribusikan gas elpiji secara merata.
“Data dan lakukan identifikasi, di mana dan apa penyebab gas elpiji 3 kg susah didapat, kami sudah instruksikan pada Instansi terkait untuk ke lapangan,” kata Syukur Bijak.
Adapun Wahida, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu, mengaku sudah turun ke lapangan, melakukan Inspeksi ke seluruh pangkalan yang ada di Luwu.
“Agen elpiji mulai Rabu kemarin, sudah jalan dan mendistribusikan ke semua pangkalan,” kata Wahida.
Kemarin kata dia, ada enam ribu lebih tabung melon didistribusikan.
Langkah lain yang dilakukan adalah operasi pasar di Lapangan Opu Daeng Risaju, Belopa serta di Pasar Walenrang.
Penulis: Echa