Dinas PUPR Kabupaten Torut Optimis Tuntaskan Semua Proyek Pembangunan Fisik TA 2018

TORAJA, Tabloid SAR – Tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Toraja Utara (Torut) mengelolah anggaran sekitar Rp 124 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, DAK pembangunan irigasi, Dana Insentif Daerah (DID) khusus pembangunan fisik, serta Dana Alokasi Umum (DAU) untuk kegiatan fisik dan operasional pada Tahun Anggaran (TA) 2018.

Dari Rp 124 miliar lebih total anggaran yang dikelola oleh Dinas PUPR Kabupaten Torut, sekitar Rp 123 miliar digunakan untuk membiayai puluhan paket proyek pembangunan fisik dan sisanya digunakan sebagai operasional.

Hal tersebut, diungkapkan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Torut, Yorry R. Lesawengen ketika dikonfirmasi wartawan Tabloid SAR di ruang kerjanya, seusai olahraga bersama sejumlah stafnya, Jumat (23/11/2018) pagi kemarin.

Menurutnya seluruh proyek yang ditangani oleh Dinas PUPR Torut, diyakini dapat diselesaikan oleh kontraktor atau pihak rekan secara tepat waktu sesuai dengan masa kontraknya.

“Saya optimis seluruh pekerjaan Dinas PUPR Torut yang telah dimenangkan oleh pihak rekanan dapat dirampungkan oleh kontraktor yang bersangkutan dengan tepat waktu, tepat mutu dan sesuai besteknya. Karena secara umum masa kontrak proyek tersebut, selama 120 hari kerja atau sekitar 4 bulan lamanya. Apa lagi selama ini, cuaca (kemarau- red) cukup mendukung, sehingga tidak ada kendala yang berarti selama proses pekerjaan itu berlangsung. Sebab jika pekerjaan proyek terlambat dirampungkan oleh kontraktor pemenang tender, maka mereka akan dikenakan denda atau finalty,” kata Yorry dengan penuh keyakinan.

Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Torut tersebut, menambahkan bahwa dari 8 paket proyek yang dibiayai DAK infrastruktur TA 2018 di Torut, tujuh paket diantaranya telah dirampungkan pihak rekanan pekerjaan penunjangnya.

“Biasanya dalam proyek pembangunan infrastruktur jalan yang paling banyak memakan waktu dalam proses pekerjaannya adalah pekerjaan penunjangnya, seperti pembuatan draenase, talud dan cuttingan (pemotongan atau pengikisan tebing gunung pada sisi jalan- red). Sedangkan pekerjaan utamanya yang meliputi pengaspalan dan rabat beton (pengecoran jalan- red) tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama. Hal itu, menambah keyakinan saya bahwa seluruh proyek pembangunan fisik pada Dinas PUPR Torut, bisa selesai tepat waktu karena 7 dari 8 paket proyek yang dibiayai menggunakan DAK pembangunan infrastruktur TA 2018, sudah selesai pekerjaan penunjangnya dan sisa pekerjaan utamanya yang masih sementara berjalan,” tambah Yorry.

Selain itu, Yorry juga menyebutkan bahwa 8 paket proyek yang dibiayai menggunakan DAK infrastruktur jalan dan jembatan TA 2018 senilai Rp 48 miliar lebih, terdiri dari 3 paket proyek pengaspalan jalan dan 5 paket rabat beton. Jadi 8 paket itu, semuanya dalam bentuk proyek pembuatan jalan, karena tahun ini kami (PUPR) tidak memprogramkan pembangunan jembatan.

“Dari 8 paket proyek tersebut, jika proses pekerjaan fisiknya kita hitung, mungkin sudah mencapai 30 persen lebih. Dan yang selesai itu, secara umum merupakan pekerjaan penunjangnya, sedangkan sisanya yang masih sekitar 70 persen adalah pekerjaan utamanya,” sebutnya sembari mengatakan bahwa pekerjaan utama dalam pembangunan jalan tidak terlalu membutuhkan waktu terlalu lama, seperti pekerjaan fisik penunjangnya.

Lebih lanjut, mantan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Torut tersebut, menerangkan bahwa 25 paket proyek yang dibiayai menggunakan DAK pembangunan irigasi di Torut, telah rampung hingga 60 persen, sedangkan proyek pembangunan fisik yang menggunakan DID TA 2018 malah sudah rampung 70 persen, sementara proyek pembangunan fisik yang dibiayai menggunakan DAU TA 2018 telah rampung 100 persen.

“Kalau 25 paket proyek irigasi yang dibiayai melalui DAK pembangunan irigasi dengan nilai anggaran sekitar Rp 39 milliar lebih, proses pembangunannya sudah rampung 60 persen. Sedangkan seluruh proyek pembangunan fisik yang menggunakan DID sebanyak Rp 12 milliar lebih itu, malah sudah sekitar 70 persen rampung. Sementara proyek yang dibiayai dengan DAU semuanya telah rampung 100 persen, karena tahun ini kami Cuma mendapat DAU sekitar Rp 2,8 milliar dan itu sudah termasuk dana operasinal dan kegiatan fisik,” terang Yorry.

Kadis PUPR Kabupaten Torut melalui kesempatan ini, juga menjelaskan bahwa pihaknya selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) meyakini bahwa seluruh proyek pembangunan fisik pada dinas yang dinahkodainya bisa rampung 100 persen akhir tahun ini, karena sekali dalam seminggu pihaknya mengadakan rapat bersama dengan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), serta Konsultan Pengawas, guna melakukan evaluasi progres perkembangan kegiatan proyek di lapangan.

“Setiap hari Senin, saya memanggil semua PPK, PPTK dan Konsultan Pengawas untuk rapat bersama guna mengetahui progres perkembangan kegiatan proyek di lapangan. Supaya kami dapat mengetahui dan mengidentifikasi kendala yang dialami pihak rekanan dalam melaksanakan kegiatan proyek – proyek itu. Nah setelah kita tahu problemnya, maka kami akan merumuskan bersama solusinya, dan merekomendasikan solusi tersebut, kepada pihak rekanan terkait,” tandasnya.

Penulis   : David Luase

Editor     : William Marthom

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Torut, Yorry R. Lesawengen ketika dikonfirmasi wartawan Tabloid SAR di ruang kerjanya, seusai olahraga bersama sejumlah stafnya, Jumat (23/11/2018) pagi kemarin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *