Laporan: Naufal Grace, Belopa
Dua orang peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 01 Luwu, harus menggunakan kursi roda dan infus. Keduanya adalah Riyanti Nasrum dan Raitul Fahry. Riyanti menggunakan kursi roda karena tidak dapat berjalan akibat sakit maag dan sesak nafas, sementara Raitul Fahry, harus menenteng botol infus, setelah mengalami kecelakaan lalulintas.
Kepala Sekolah SMAN 01 Luwu, Nurdin Muin, mengatakan sekolah sudah memberikan kebijakan kepada kedua siswanya untuk ikut ujian susulan, tanggal 15 dan 16 April mendatang. “Tapi keduanya tetap meminta untuk ikut UNBK, bersama teman-temannya,” kata Nurdin Muin, Selasa 02/04/2019.
Raitul Fahry, tidak hanya menenteng botol infus, tpi juga harus didampingi dua orang perawat dari RSUD Batara Guru, Belopa. Kondisi kesehatan Raitul, harus tetap terkontrol.
“Tetap harus semangat, saya tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku, mereka sudah berjuang untuk menyekolahkan saya,” kata Raitul Fahry, sesaat setelah keluar dari kelas.
Sementara Riyanti, dia didampingi orang tua dan kerabatnya. Beberapa menit setelah mengikuti UNBK, kondisi kesehatan siswi berprestasi ini, tiba-tiba drop, sehingga harus dibawa kembali ke dalam mobil orang tuanya, yang terparkir depan ruang UNBK.
Editor: Adi