PALOPO, Tabloid SAR – Bencana yang pernah melanda Kota Palu sepertinya menyisahkan trauma pada ingatan masyarakat Sulawesi, termasuk Palopo dan Luwu, ketika angin kencang disertai hujan yang melanda sebagian besar wilayah Luwu Raya, Jumat (4/1/2019) malam, sekitar pukul 20,00 wita.
Yang membuat warga banyak yang berlarian keluar rumah bahkan ada yang sudah mempersiapkan sejumlah surat-surat pentingnya untuk diselamatkan.
Warga yang sedang berada di Tanjung Ringgit Palopo sontak berlarian, mereka pikir air laut akan naik dan terjadi sunami.
“Dalam kehujanan saya keringat karena berlari, saya pikir akan sunami seperti di Palu, sambil berlari saya baca Allahu Akbar, kebetulan saya bersama anaknya dan istri saya minum santai di pelabuhan tiba-tiba datang hujan disertai angin, saya gendong anak sambil lari, saya lihat disekeliling saya ternyata bukan hanya saya yang berlari hampir semua yang ada di pantai saat itu” ungkap warga Opsal bernama Irman ini.
Hal serupa terjadi di City Market Palopo, semua karyawan dan pengunjung juga ikut berlarian keluar gedung karena takut gedung akan runtuh. Mereka berteduh di depan bangunan sambil menunggu hujan redah.
”Ini kedua kalinya saya lari keluar saat sementara kerja, saat ada getaran gempa dan tadi malam” ujar Indah salah satu karyawan.
Sementara itu, Warga Desa Bassiang Timur di Luwu juga sempat dibuat panik, selain hujan dan angin kencang listrik juga sempat padam berjam-jam. Sehingga sejumlah warga panik dan mengingat didaerah itu dekat dari bibir pantai.
“Saya takut di dalam rumah, saya keluar di teras, tapi angin juga kencang tapi saya bertahan di teras karena saya takut ada gempa dan rumah rubuh” ungkapnya.
Diketahui, dibeberapa lokasi. Sejumlah pohon tumbang serta beberapa rumah warga rubuh. Seperti yang terjadi di poros jalan Belopa Palopo, tidak jauh dari Polsek Bua, yang mengakibtkan pengendara tidak bisa melintas, Desa Sampeang serta di Suli juga beberapa pohon tumbang, sehingga warga yang hendak lewat terpaksa mengambil jalan alternatif, meskipun demikian beruntung tidak ada korban jiwa.
Penulis : Echa
Editor : Hery