Proyek Pengaspalan Jalan di Pemkab Luwu Tuai Sorotan Masyarakat

LUWU, News, SOROT689 views
Kabid Jasa Konstruksi Dinas PUPR Kabupaten Luwu, Yulianus Marthinus ST. saat dikonfirmasi Tabloid SAR pada Senin (26/08/2019) lalu di ruang kerjanya.

 

Yulianus : Itu Sama Sekali Tidak Benar, Aspal Lama Tetap Dikupas

LUWU, Tabloid SAR – Melalui tahun pertama pemerintahan Bupati H Basmin Mattayang ini, tampaknya mulai mendapat apresiasi dari masyarakat, karena mampu membuktikan janjinya untuk membuat Kabupaten Luwu menjadi lebih maju dan lebih baik.

Hal tersebut sudah dapat dilihat atas diaspalnya sejumlah ruas jalan yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Akibat selama satu dasawarsa ini, tidak pernah diperhatikan oleh pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu.

Seperti antara lain, ruas jalan Padang Sappa di Kecamatan Ponrang -Noling di Kecamatan Bupon dan ruas jalan ruas Rante Damai – Lamasi Pantai di Kecamatan Walenrang Barat, tampak sedang diaspal dengan sumber anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2019 ini.

Hanya saja terdapat proyek pengaspalan jalan di Pemkab Luwu tersebut menuai sorotan, lantaran aspal lamanya tidak dikupas oleh pihak rekanan (kontraktor –red). Contohnya proyek pengaspalan ruas jalan Padang Sappa-Noling.

Bahkan pada lokasi proyek pengaspalan ruas jalan Padang Sappa- Noling tersebut, sehingga patut pula dikatakan merupakan sebuah proyek siluman. Alasannya, sebab tidak tampak sama sekali papan proyeknya sebagai bentuk transparansi anggaran.

Akibatnya tidak dapat diketahui, siapa pelaksana kontraktornya dan konsultan pengawasnya, berapa nilai anggaran dan suber dananya darimana, serta volume kerja dan masa kontraknya.

Hal tersebut, mambuat proyek pengaspalan ruas jalan Padang Sappa-Noling menuai sororan masyarakat, sekaligus melaporkannya pada pihak Aktivis Pembela Arus Bawah.

Kabid Jasa Konstruksi Dinas PUPR Kabupaten Luwu, Yulianus Marthinus ST. saat dikonfirmasi media ini pada Senin (26/08/2019) lalu di ruang kerjanya, atas adanya sorotan masyarakat seperti itu.

Lalu ia membatah jika pihaknya tidak melakukan pengupasan terlebih dahulu terhadap aspal lama. “Itu sama sekali tidak benar, sebab aspal lama tetap dikupas,” tuturnya

Yulianus yang juga merupakan salah satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terhadap sejumlah ruas jalan yang sedang dilaksanakan pengaspalannya di Pemkab Luwu tersebut. Mengaku jika ruas-ruas jalan yang ditanganinya, tetap dikupas aspal lamanya sebelum dilakukan pengaspalan ulang.

“Jadi itu sudah menjadi standar teknik yang senantisa saya tekankan kepada pihak kontraktor. Maksudnya supaya tidak menjadi sorotan publik, khususnya dari kalangan aktivis LSM,” terangnya.

Ketika ditanyakan mengenai proyek pengaspalan ruas jalan Padang Sappa-Noling, yang diduga kuat tidak dikupas aspal lamanya tersebut. Yulianus enggan mengomentari hal tersebut, dengan alasan dirinya bukan sebagai PPK-nya.

“Saya tidak dapat mengomentari hal itu, sebab saya bukan PPK-nya,” imbuhnya. “Namun pastinya, saya hanya dapat memberikan penjelasan terhadap proyek jalan yang menjadi tanggung jawab saya,” terang Yulianus.

Lalu ia mememberikan data atas sejumlah paket pekerjaan aspal DAU tahun anggaran 2019 pada media ini. Sembari menyampaikan rasa terima kasihnya atas adanya kemitraan dari rekan pers atas adanya informasi seperti itu.

“Tentunya hal ini sangat kita apresiasi sebagai bentuk masukan yang sangat berharga,” imbuhnya.

Hal ini, tambah dia, sekaligus akan kita jadikan sebagai bahan untuk mengingatkan pihak rekanan, agar betul-betul profesional dalam melaksanakan setiap proyek jalan yang sudah menjadi tanggungjawabnya, menurut kontrak kerja yang telah disepakati.

“Ya, kita sangat berterima kasih mendapat koreksi dari rekan pers seperti ini, sebelum mencuat menjadi masalah. Karena kita masih ada waktu untuk membenahi setiap kekurang pekerjaan, sebab kita kan manusia juga tidak luput dari kekeliruan,” tutur Yulianus.

Sementara itu, menurut pantauan Tabloid SAR pada Minggu (01/09/2019) atas sejumlah proyek pengaspalan jalan dimaksud, salah satunya ruas jalan Rante Damai-Lamasi Pantai tampaknya memang dilakukan pengupasan terhadap aspal lamanya.

Sikap Pihak Aktivis LSM

Direktur Eksekutif Aktivis Pembela Arus Bawah, Rahmat K Foxchy mengharapkan agar pihak kontraktor dan konsultan pengawas agar memenuhi kontraknya dalam melaksanakan proyek pengaspalan jalan supaya tidak menyalahi bestek yang dapat berujung pada kasus korupsi. “Jadi itu sikap kita dari pihak aktivis LSM,” tandasnya.

Apalagi PPKnya itu adalah teman semua, tuturnya lagi, jadi saya hanya ingatkan agar tidak kompromi pada pihak kontraktor dan konsultan yang diketahui mengerjakan pekerjaan pengaspalan jalan yang hanya bersifat abal-abal.

“Jika memang diketahui tidak memenuhi standar teknis pengaspalan menurut ketentuan bestek, maka itu harus dibongkar,” terang aktivis LSM yang akrab disapa Bang Ories ini.

Bang ories juga mengingatkan, agar papan proyek sebaiknya dipasang pada setiap lokasi proyek untuk menghindari persepsi buruk dari masyarakat. “Papan proyek itukan, sebagai bentuk penerapan terhadap transparansi anggaran yang wajib dipasang di lokasi proyek,” ucapnya.

Jadi itu harapan saya, kata Bang Ories lagi, agar teman-teman yang jadi PPK atas proyek-proyek ini supaya dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab demi menghindari timbulnya kerugian negara yang dapat berujung pada kasus hukum.

Lanjut ia menyampaikan, sedangkan mengenai proyek pengaspalan jalan ruas Padang Sappa-Noling yang menjadi sorotan masyarakat, maka itu menjadi atensi kita dari pihak aktivis LSM. “Apalagi Noling itu adalah kampung saya,” ucapnya.

Saya akan segera konsultasikan hal ini dengan pihak PPK-nya, sambung dia, apalagi ada laporan masyarakat Noling yang diterima pihak LSM kami.

“Tentunya hal ini, akan saya tindaklanjuti pada pihak PPK yang menanganinya,” pungkas Direktur Eksekutif Aktivis Pembela Arus Bawah tersebut. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *